Terlontar ke Laut Tanpa Diketahui, ABK KM Jokowi Selamat Setelah Ditemukan Nelayan

Bintan – Bayangkan kamu terjatuh ke laut saat subuh, tak ada yang menyadari, tak ada sinyal, dan cuma laut luas yang menemani.
Itulah yang dialami Muslimin (38), seorang kru kapal KM Jokowi asal Pulau Moro. Ia terjatuh di Perairan Berakit, Bintan, Jumat (30/5/2025), dan nyaris tak ditemukan… jika saja tak ada perahu bubu yang lewat.
Kejadian ini berlangsung saat kapal KM Jokowi hendak bersandar di Pelabuhan Berakit. Seperti biasa, para ABK membantu mengangkat jangkar sekitar pukul 5 pagi.
Usai itu, Muslimin naik ke dek atas untuk membuka ponsel. Tapi takdir berkata lain—ia terpeleset di tangga dan tercebur ke laut, tanpa satu pun rekan melihat atau mendengar teriakannya.
Selama sekitar satu jam, Muslimin berjuang melawan dinginnya air laut dan rasa panik yang menghantui. “Saya terus berenang dan teriak, tapi gelap dan nggak ada siapa-siapa,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, sebuah perahu bubu milik nelayan setempat melintas dan melihatnya. Tanpa komunikasi apa pun, Muslimin diselamatkan dan dibawa ke daratan. Kabar itu baru sampai ke Pos TNI AL Berakit menjelang Magrib. Saat itu juga, petugas Posal Berakit Lanal Bintan langsung sigap menindaklanjuti.
Tim SAR gabungan bersama TNI AL bergerak cepat. Meski sudah ditemukan oleh nelayan, kehadiran mereka tetap krusial untuk memastikan keselamatan dan penanganan korban secara medis.
Setelah dicek dan dinyatakan sehat, Muslimin kembali ke kapal bersama seluruh kru dan berlayar pulang ke Pulau Moro. Semua lega—terutama sang nahkoda Iwan Ardika Putra, yang sempat panik ketika menyadari satu ABK hilang setelah kapal bersandar.
Cerita Muslimin bukan hanya tentang keberuntungan, tapi tentang solidaritas. Tentang bagaimana satu nyawa bisa diselamatkan karena kewaspadaan nelayan, kecepatan tanggap TNI AL, dan kekuatan gotong royong di laut.
Dan buat kita semua, ini pengingat penting: keselamatan kerja di laut bukan hal sepele. Bahkan satu detik saja bisa menentukan hidup atau mati.
(Lanal Bintan)
