Ekonomi

Ramadan dan Inflasi: Fenomena Pemborosan yang Harus Diwaspadai

Ramadan dan Inflasi: Fenomena Pemborosan yang Harus Diwaspadai – Foto Istimewa

Keuangan – Bulan Ramadan kerap dianggap sebagai momen yang ideal untuk lebih berhemat. Logikanya, dengan menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari, pengeluaran seharusnya berkurang.

Namun, data terbaru justru menunjukkan bahwa Ramadan sering kali menjadi pemicu lonjakan inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,52 persen secara bulanan dan 3,05 persen secara tahunan pada Maret 2024, yang bertepatan dengan awal Ramadan.

Lonjakan harga berbagai kebutuhan pokok, mulai dari bahan makanan hingga sandang, menjadi faktor utama yang menyebabkan inflasi meningkat selama bulan suci ini.

Selain kenaikan harga bahan pokok, gaya hidup konsumtif juga turut menyumbang peningkatan pengeluaran selama Ramadan.

Banyak orang tergoda untuk berbuka puasa di restoran, membeli berbagai jenis makanan takjil dalam jumlah berlebihan yang akhirnya tidak habis, serta memborong pakaian baru dan hampers Lebaran.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa Ramadan justru menjadi periode pemborosan jika tidak dikelola dengan bijak.

Agar Ramadan tetap berjalan dengan tenang dan keuangan tetap terkendali, perencanaan finansial yang matang sangatlah penting.

Berikut adalah beberapa tips efektif mengelola keuangan saat Ramadan yang dirangkum dari laman Bank Muamalat:

1. Tabung dan Alokasikan Budget dengan Cerdas

Menabung sebelum Ramadan sangat dianjurkan karena harga kebutuhan pokok cenderung naik. Berikut strategi pengelolaan budget Ramadan yang efektif:

  • Buat anggaran khusus Ramadan
    Pisahkan dana untuk kebutuhan pokok, zakat, sedekah, serta keperluan sosial seperti buka puasa bersama agar pengeluaran lebih terkontrol.

  • Gunakan metode 50-30-20
    • 50 persen untuk kebutuhan pokok
    • 30 persen untuk keinginan seperti bukber, hampers, dan belanja pakaian
    • 20 persen untuk tabungan serta sedekah

  • Manfaatkan fitur auto-debet
    Menggunakan layanan seperti Tabungan iB Hijrah Rencana/Dana Impian akan membantu menabung secara otomatis tanpa perlu menyisihkan uang secara manual.

Baca juga :  Eksplorasi Keindahan Wisata Mandeh Pesisir Selatan Sumatera Barat

2. Belanja Kebutuhan Secara Bertahap

Banyak orang menunda belanja kebutuhan hingga menjelang Ramadan, yang menyebabkan lonjakan harga pada bahan pokok seperti minyak goreng dan gula.

Untuk menghindari pengeluaran yang membengkak, berikut strategi belanja hemat sebelum Ramadan:

  • Sebelum Ramadan
    Stok kebutuhan pokok lebih awal seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, sirup, kurma, dan bahan makanan tahan lama.

  • Mendekati Ramadan
    Belanja bahan segar seperti sayur, daging, dan ikan untuk memastikan kualitas makanan tetap baik.

  • Setelah Ramadan dimulai
    Beli pakaian dan hampers Lebaran di pertengahan Ramadan, ketika harga lebih kompetitif.

  • Manfaatkan promo dan diskon
    Cek promo bank syariah yang sering memberikan diskon atau cashback untuk transaksi kebutuhan pokok.

3. Siapkan Dana untuk Sedekah dan Kegiatan Sosial

Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga momen berbagi kepada sesama, agar tidak terbebani secara finansial, sisihkan dana untuk sedekah sejak dini.

Berikut adalah pengeluaran sosial yang perlu disiapkan:

  • Zakat maal
    Sebaiknya dibayarkan sebelum Ramadan agar lebih tenang dan tidak mengganggu pengeluaran lainnya.

  • Infak dan sedekah
    Bisa diberikan secara langsung kepada yang membutuhkan atau melalui lembaga zakat terpercaya.

  • Hadiah dan hampers Lebaran
    Jika ingin mengirim bingkisan kepada keluarga atau kerabat, alokasikan dana sejak awal agar tidak mengganggu anggaran utama.

Cara Praktis Menyisihkan Dana Sedekah:

  • Gunakan fitur zakat online
    Mobile banking seperti Muamalat DIN menyediakan fitur ZISWAF untuk pembayaran zakat, infak, dan sedekah secara digital, sehingga lebih praktis dan efisien.

  • Tentukan skema sedekah
    Jika tidak bisa menyisihkan dalam jumlah besar sekaligus, gunakan strategi sedekah harian, misalnya Rp10 ribu per hari.

Mengelola keuangan dengan baik selama Ramadan tidak hanya membantu menjaga stabilitas finansial, tetapi juga memungkinkan untuk lebih fokus pada ibadah tanpa tekanan ekonomi.

Baca juga :  Letjen Kunto Batal Dimutasi, Tetap Pimpin Pangkogabwilhan I

Dengan menyusun anggaran yang cermat, menahan diri dari gaya hidup konsumtif, serta memanfaatkan berbagai strategi hemat, Ramadan dapat dijalani dengan lebih berkah dan aman terkendali.

Mulai dari sekarang, susun rencana keuangan dan belanja secara bijak agar Ramadan tahun ini tidak hanya penuh berkah, tetapi juga bebas dari beban keuangan yang tidak perlu.**(sumber: metrotvnews.com)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 125 Titik, Penentu Awal Ramadan 1446 H

Selanjutnya

Persiapan Menyambut Ramadan: Kunci Meraih Keberkahan di Bulan Suci

icuen
Penulis

icuen

Gensa Media Indonesia