Ekonomi

Ikan Patin Jadi Andalan Menu Makan Bergizi Gratis di Kampar

Ikan Patin Jadi Andalan Menu Makan Bergizi Gratis di Kampar – Foto/istimewa

Riau – Ikan menjadi salah satu bahan utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa ikan yang dipasok ke dapur MBG memiliki kualitas terbaik.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Kampar, Riau, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, meninjau langsung pelaksanaan program tersebut.

Dalam program MBG di Kampar, ikan patin menjadi bahan baku utama yang diolah menjadi menu makanan sehat untuk anak-anak sekolah.

Untuk menjaga kualitas ikan, telah tersedia satu unit Integrated Cold Storage (ICS) yang dikelola oleh unit pengolahan ikan PT. Delta Mina Perkasa. ICS ini dilengkapi dengan Air Blast Freezer (ABF) berkapasitas 2 x 2,5 ton dan Cold Storage berkapasitas 2 x 50 ton.

Dengan fasilitas tersebut, ikan dapat disimpan dalam kondisi segar sebelum didistribusikan ke dapur-dapur MBG.

Budi Sulistyo mengapresiasi pengelola ICS yang telah menjadi pemasok utama ikan patin ke enam dapur MBG, yaitu di Tuah Madani, Kampar, Dumai, Ujung Tanjung, Bangko, dan Marpoyan.

Dari enam dapur tersebut, menu berbasis ikan kemudian disalurkan ke 54 sekolah di sekitarnya, memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi berkualitas.

“Tentu kami bangga ICS bisa menjadi bagian dari kebutuhan gizi anak-anak sekolah sekaligus upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Semoga dengan dorongan dari pemerintah daerah, makin banyak pelaku usaha yang ikut terlibat dalam program MBG ke depannya,” ujar Budi dalam keterangannya pada Jumat (7/2/2025).

Budi juga menekankan bahwa menu berbasis ikan disajikan secara bergantian dengan sumber protein lainnya.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah agar aktif melibatkan pelaku usaha lokal dalam menyukseskan program MBG. Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat, diharapkan manfaat program ini semakin luas.

Baca juga :  5 Cara Efektif Menabung dan Mengatur Keuangan untuk Memulai Bisnis

Keberadaan ICS di Kabupaten Kampar dinilai telah mendukung produktivitas unit pengolahan ikan (UPI) dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton bahan baku per hari.

Dari jumlah tersebut, perusahaan mampu menghasilkan produk fillet ikan patin sebanyak 1 ton per hari. Seluruh bahan baku ini berasal dari hasil produksi para pembudidaya ikan patin di Kabupaten Kampar.

“Ini adalah wujud nyata ekonomi sirkular di Kabupaten Kampar. Manfaatkan fasilitas yang diberikan ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dari hulu hingga hilir,” tambah Budi.

Dengan adanya ICS dan program MBG ini, diharapkan masyarakat dapat semakin memahami pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein berkualitas.

Selain itu, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi para pembudidaya ikan di daerah, menciptakan peluang usaha baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.**(sumber: finance.detik.com)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Mudik Gratis Pulang Basamo 2025: Kesempatan Kembali ke Kampung Halaman Tanpa Biaya

Selanjutnya

Fenomena Salah Deteksi AI: Seberapa Bisa Dipercaya Alat Deteksi Kecerdasan Buatan

icuen
Penulis

icuen

Gensa Media Indonesia