TNI AL dan DKP Jabar Tanam 21.500 Mangrove di Kampung Tipar
TNI AL, Bandung — Komitmen menjaga pesisir selatan Jawa Barat kembali dibuktikan. Pangkalan TNI AL (Lanal) Bandung bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat melaksanakan penanaman mangrove tahap kedua di Kampung Tipar, Desa Sinar Laut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian program Penanaman Mangrove Rhizophora Tahun 2025 oleh Posal Ujunggenteng.
Penanaman mangrove menjadi bagian penting dari program “Jabar Raksa Sagara”, sebuah gerakan terpadu untuk menjaga kelestarian laut dan menguatkan keseimbangan ekosistem pesisir melalui kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan TNI AL.
Pada tahap ini, sebanyak 21.500 bibit mangrove ditanam di garis pantai Kampung Tipar — lokasi yang selama ini terdampak abrasi serta pengikisan sedimentasi laut.
Dansposal Ujunggenteng Lettu Laut (P) Andri Kurniawan, yang mewakili Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (P) Erfan Indra Darmawan, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., CIQaR., menyampaikan bahwa keberhasilan program mangrove bukan hanya terletak pada penanaman, namun juga pada keterlibatan masyarakat dalam merawatnya.
“Kami mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat. Harapan kami, bibit yang ditanam hari ini tidak sekadar tumbuh, tetapi menjadi investasi lingkungan jangka panjang yang dirawat bersama masyarakat,” ujar Danlanal Bandung dalam keterangannya.
Mangrove memiliki peran penting menjaga keseimbangan maritim:
melindungi pesisir dari abrasi, menjadi habitat biota laut, meningkatkan kualitas perairan, hingga membuka potensi ekonomi masyarakat melalui ekowisata dan usaha berbasis lingkungan.
Semangat itu tercermin dalam tagline kegiatan “Satu Mangrove Sejuta Harapan.”
“Tagline ini kami dorong sebagai komitmen bersama. Melestarikan mangrove bukan hanya proyek, tetapi ibadah sosial untuk masa depan anak cucu,” lanjut Danlanal Bandung.
Melalui penanaman mangrove tahap kedua ini, kehadiran TNI AL kembali menegaskan perannya sebagai penjaga ruang laut Indonesia bukan hanya lewat pengamanan perairan, tetapi juga melalui edukasi dan aksi nyata pemulihan ekosistem maritim.
(Pen Lanal Bandung)







