7 Langkah Awal Membuka Warung Sembako dengan Tepat

6. Update Ketersediaan Produk
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek ketersediaan produk secara berkala. Dengan cara tersebut, Sahabat Wirausaha akan lebih mudah mengidentifikasi produk yang kurang laku dan yang memiliki potensi untuk ditambah stok barangnya.
Misalnya, saat memperbarui stok produk sembako seperti mie instan, ikan kaleng, kecap, dan lainnya. Dalam satu minggu, diketahui produk yang cepat habis terjual adalah mie instan, sedangkan stok yang sudah lama tidak terjual adalah ikan kaleng, sementara beberapa kemasan kecap dalam waktu dekat akan segera kadaluarsa.
Dari update data tersebut, maka bisa menambahkan stok baru pada mie instan dan kecap. Sementara itu, produk ikan kaleng bisa didata sebagai dead stock karena sudah terlalu lama disimpan dalam gudang.
Laporan stok barang sangat diperlukan untuk menganalisis perkembangan usaha sembako. Dengan mengupdate stok produk secara rutin, maka barang yang tersimpan di toko juga bisa lebih tertata rapi sehingga konsume akan merasa lebih nyaman untuk berbelanja di warung sembako.
7. Menyediakan Pembayaran Digital
Kasus peredaran uang palsu sebenarnya dapat diminimalisir dengan menggunakan metode pembayaran digital. Misalnya dengan menyediakan opsi pembayaran melalui QRIS, Debit, ShopeePay, GoPay, OVO, dan lainya.
Cara ini sangat membantu untuk meminimalisir penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya fitur pembayaran digital tentu transaksi jual beli di toko sembako akan jauh lebih aman, mudah, dan praktis digunakan oleh penggunanya.
Metode pembayaran secara digital juga akan membuat arus kas lebih stabil karena dapat meminimalisir hutang piutang. Untuk membuat laporan keuangannya pun akan lebih mudah karena sudah terdata secara otomatis oleh sistem digital.
Referensi : https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/agar-bisnis-tidak-rugi-lakukan-7-langkah-awal-membuka-warung-sembako-dengan-tepat
Penulis: Nazhifah Husna
Editor: Sonia Fatmarani
