Kala Laut dan Adat Menyatu: Danlanal Dumai Hadiri Dzikir Syawal Bersama LAM Riau

Pekanbaru — Di tengah tenangnya Syawal, Balai Adat Melayu Riau di Jalan Diponegoro menjadi saksi pertemuan dua kekuatan: budaya yang berakar dan tentara yang mengakar. Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, hadir dalam acara Halal Bihalal dan Majelis Dzikir yang diselenggarakan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Selasa (29/4/2025).
Bukan sekadar rutinitas pasca-Ramadan, momen ini menjelma jadi ruang silaturahmi yang hangat dan sarat makna. Tradisi halal bihalal berpadu dengan lantunan dzikir, menghadirkan harmoni antara spiritualitas Islam dan kearifan lokal Melayu.
Kolonel Haris yang duduk bersahaja di antara tokoh adat dan masyarakat, menegaskan bahwa TNI Angkatan Laut bukan hanya penjaga batas laut, tapi juga pelindung nilai-nilai luhur yang tumbuh di darat.
“Kami hadir untuk memperkuat silaturahmi dan spiritualitas. Karena menjaga bangsa tak cukup hanya dengan senjata, tapi juga dengan doa dan kebersamaan,” ujar Danlanal Dumai dalam sambutannya.
Acara ini turut memperlihatkan komitmen LAMR dalam merawat tradisi dan membangun ruang kolaborasi yang sejuk antara adat dan institusi negara. Dzikir yang mengalun khusyuk menjadi napas bersama, mengingatkan akan pentingnya keimanan dan kebersamaan dalam membangun negeri.
Bagi masyarakat Riau, momen ini menjadi pengingat bahwa adat dan pertahanan adalah dua sisi mata uang yang saling melindungi. Bahwa TNI AL dan LAMR berdiri di garda yang sama: menjaga marwah bangsa dari laut hingga akar budaya.
Di penghujung acara, sebuah syair dituturkan—bukan sekadar penutup, tapi penegas bahwa laut dan tanah Melayu akan terus terjaga:
Gelombang laut ombak menyergap,
Adat Melayu tradisi kita hiasi,
TNI AL menjaga laut dengan sigap,
Lembaga adat dan budaya kita pertahankan sejati.
(Pen Lanal Dumai)
