Berita

Bandung, Prangko, dan Solidaritas: 70 Tahun KAA, Fadli Zon Ajak Dunia Ingat Akar Perjuangan

Bandung, Prangko, dan Solidaritas: 70 Tahun KAA, Fadli Zon Ajak Dunia Ingat Akar Perjuangan – Foto Istimewa

Bandung — Tujuh dekade lalu, para pemimpin dari Asia dan Afrika berkumpul di Bandung, menyatukan suara untuk dunia yang lebih adil. Hari ini, semangat itu kembali dihidupkan — lewat prangko, kisah, dan tekad baru.

Dalam peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Senin (28/4/2025), Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak generasi sekarang untuk tidak melupakan akar perjuangan bangsa-bangsa yang dulu disebut ‘Dunia Selatan’.

“Prangko itu lebih dari sekadar kertas kecil — ia adalah bukti kedaulatan, identitas, dan suara yang melintasi zaman,” kata Fadli saat membuka Pameran Filateli 70 Tahun KAA, hasil kolaborasi antara Kemenbud, PT Pos Indonesia, Perkumpulan Filatelis Indonesia, dan Pemprov Jabar.

Di Gedung Kantor Pos Asia Afrika, ratusan prangko dari 29 negara peserta KAA 1955 dipamerkan, membawa pengunjung menyusuri jejak solidaritas Asia-Afrika lewat mata kecil sebuah prangko.

Dalam Seminar Hari Warisan Dunia yang menjadi puncak acara, Fadli mengingatkan, dunia hari ini masih menghadapi konflik dan ketidakadilan — dan warisan budaya sering menjadi korban pertama.

“Kita dorong Kajian Dampak Cagar Budaya (KDCB) dalam setiap pembangunan. Karena melestarikan warisan itu bukan beban, tapi bagian dari membangun masa depan,” tegasnya.

Suasana menjadi emosional saat Fadli mengangkat tragedi yang kini menimpa Palestina. Menurut catatan UNESCO, hingga April 2025, 102 situs budaya Palestina telah hancur akibat agresi Israel.

“Penghancuran ini adalah genosida budaya. Bukan cuma menyerang bangunan, tapi memusnahkan ingatan dan identitas sebuah bangsa,” ujarnya lantang.
“Solidaritas kita kepada Palestina adalah solidaritas kepada peradaban itu sendiri.”

Di momen 70 tahun KAA, Fadli mengingatkan kembali spirit Bandung 1955: bahwa bangsa-bangsa kecil dan baru merdeka mampu bersuara, membentuk dunia baru. Dan bahwa hari ini, semangat itu harus tetap menyala.

Baca juga :  Wamen PU Pastikan Relokasi Warga Cisarua Demi Cegah Banjir Bandang

Sebagai penutup, Fadli mendukung langkah untuk mengusulkan Gedung Merdeka dan kawasan Jalan Asia-Afrika masuk daftar Warisan Dunia UNESCO, sekaligus menjadikan Bandung sebagai Kota Diplomasi dunia.

“Bandung bukan cuma saksi sejarah — Bandung adalah pesan. Bahwa keberanian, solidaritas, dan keadilan adalah bahan bakar perubahan dunia,” tutup Fadli.

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

SPPG Gunung Manik Resmi Beroperasi, Wabub: Gizi Anak dan UMKM Lokal Jadi Prioritas

Selanjutnya

Danlanal Dumai Bangun Kolaborasi Maritim di Negeri Seribu Parit

Gensa Media Indonesia