600 Siswa SPPI Kunjungi Dapur Sehat Lanud Husein Sastranegara

Bandung – Suasana berbeda tampak di Lanud Husein Sastranegara, Rabu (2/7/2025). Sebanyak 600 siswa Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Angkatan ke-3 dari Kolat IV Cimahi dan Kolat VI Lanud Sulaiman memadati area Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kunjungan integratif dan edukatif ini tak hanya mempererat kolaborasi lintas satuan, tapi juga menjadi momen berharga bagi para siswa untuk menambah wawasan soal pentingnya gizi bagi masa depan Indonesia.
Rombongan dipimpin oleh Kolonel Laut (KH) Dr. Ir. Yanif Dwi Kuntjoro selaku Koordinator Manajerial Kolat SPPI IV Cimahi dan Letkol Lek Ega Gurcita Trisna Setia, S.E., M.M., Dansatdik VI B SPPI Lanud Sulaiman. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Danlanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian, S.E., M.Han., bersama Kadispotdirga Letkol Pas R. Sandhika R. Wijaya dan Kepala SPPG, Bapak Aji.
Dalam sambutannya, Danlanud menyampaikan apresiasi atas kunjungan para siswa SPPI, seraya menegaskan bahwa pengetahuan soal gizi harus menjadi bagian penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
“Gizi bukan sekadar urusan dapur. Ia adalah kunci membentuk generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Danlanud.
Kegiatan dilanjutkan dengan tur ke area produksi SPPG. Para siswa mendapatkan penjelasan langsung tentang alur penyajian makanan bergizi: mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, pengolahan sesuai standar kesehatan, hingga proses distribusi. Sesi tanya jawab berlangsung seru, menandakan tingginya antusiasme peserta.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari integrasi program pendidikan SPPI dengan sektor strategis TNI AU dalam mendorong kesadaran gizi dan kesehatan sejak dini. Lebih dari sekadar kunjungan, kegiatan ini adalah investasi nilai—tentang hidup sehat, ketahanan pangan, dan kesiapan generasi muda menyongsong masa depan bangsa.
Acara berlangsung dengan tertib dan lancar, tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
(Lanud Husein Sastranegara)
