Berita

ASI Perah Bisa Dibawa Sebagai Stok Makanan Bayi, Ini Cara Aman Menyimpannya

ASI Perah Bisa Dibawa Sebagai Stok Makanan Bayi, Ini Cara Aman Menyimpannya – Foto Istimewa

Cara – Ahli gizi dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita menegaskan bahwa Air Susu Ibu (ASI) perah dapat dibawa sebagai stok makanan bayi, asalkan disimpan dengan cara yang tepat agar kualitas dan kandungannya tetap terjaga.

Hal ini penting untuk memastikan bayi tetap mendapatkan asupan gizi terbaik meskipun dalam perjalanan atau kondisi tertentu yang mengharuskan penyimpanan ASI lebih lama.

Kepala Instalasi Gizi RSAB Harapan Kita, Siti Dharma Azizah, SST, MKM, RD., yang akrab disapa Galuh, menjelaskan bahwa ASI atau makanan pendamping ASI (MPASI) harus diberikan dalam kondisi yang baik dan terjaga suhunya.

Kebersihan saat mempersiapkan ASI juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.

“Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sebelum mempersiapkan ASI atau MPASI,” ujarnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (28/03/2025).

Galuh menekankan bahwa saat membawa ASI perah dalam perjalanan, stok ASI harus dalam keadaan beku dan disimpan di dalam cooler box yang dilengkapi ice gel atau dry ice agar dapat bertahan hingga 12 jam.

Metode penyimpanan ini memastikan bahwa ASI tetap dalam kondisi aman untuk dikonsumsi bayi.

Selain itu, ketika ASI perah akan diberikan kepada bayi, ada teknik pemanasan yang harus diperhatikan.

“ASI perah dapat diletakkan dalam wadah berisi air panas dari termos, dengan memastikan suhu ASI tidak terlalu panas, yakni sekitar 37 derajat Celsius, agar tetap nyaman untuk bayi dan harus diberikan dalam waktu kurang dari dua jam setelah dipanaskan,” jelasnya.

Aturan Penting dalam Penyimpanan ASI Perah

Menanggapi informasi yang beredar terkait daya tahan ASI perah, Galuh menegaskan bahwa lamanya ASI bertahan bergantung pada kondisi penyimpanan:

  • Di suhu ruangan ber-AC: ASI dapat bertahan hingga empat jam, tergantung suhu dan kondisi lingkungan sekitar.

  • Dalam cooler box dengan suhu stabil: ASI bisa bertahan hingga 12 jam.

  • Di dalam chiller (kulkas bagian pendingin): ASI perah dapat bertahan hingga empat hari.

  • Di freezer khusus bayi: ASI bisa bertahan hingga enam bulan, asalkan freezer tidak sering dibuka-tutup dan tidak dicampur dengan bahan makanan lain.

  • Di freezer biasa tanpa pembagian khusus: ASI tetap dapat bertahan tetapi hanya sampai empat bulan.
Baca juga :  Polda Jabar Gelar Sholat Idul Fitri 1446 H, Wujud Kebersamaan dengan Masyarakat

Untuk keluarga yang tidak memiliki freezer khusus bayi, Galuh menyarankan agar ASI perah disimpan dalam wadah terpisah dan tertutup guna menghindari kontaminasi dari bahan makanan lain.

Selain ASI perah, penyimpanan MPASI juga perlu diperhatikan agar tetap aman dikonsumsi bayi. MPASI sebaiknya diletakkan di bagian belakang kulkas dan tidak dekat dengan pintu kulkas.

Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu tetap stabil sehingga kualitas MPASI tetap terjaga.

Penyimpanan ASI perah dan MPASI yang tepat sangat penting untuk menjaga kandungan gizi dan keamanannya bagi bayi.

Dengan mengikuti panduan yang disampaikan oleh ahli gizi, para ibu dapat lebih tenang dalam memberikan ASI meskipun sedang dalam perjalanan atau harus menyimpannya dalam jangka waktu tertentu.

Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan suhu penyimpanan agar ASI tetap aman dan berkualitas untuk dikonsumsi oleh bayi.

sumber: ANTARA

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Kalimat Haram Orang Tua Kepada Anak: Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Selanjutnya

Mudik Gratis 2025, Polda Jabar Berangkatkan Ratusan Pemudik dengan Aman dan Nyaman

icuen
Penulis

icuen

Gensa Media Indonesia