Berita

Dari Sumedang untuk Indonesia, Revolusi KUD Dimulai

Sumedang,- Di tengah udara sejuk dan sejarah panjang Karaton Sumedang Larang, sebuah langkah besar lahir. Bukan sekadar pertemuan, tapi awal dari sebuah gerakan nasional kebangkitan Koperasi Unit Desa (KUD) dari sini, denyut ekonomi Desa mulai digerakkan kembali-lebih modern, lebih kuat, dan lebih bermakna, Senin (30/06/2025)

Acara bertajuk Koordinasi Percepatan Revitalisasi KUD se-Jawa Barat ini digelar oleh Puskud Jawa Barat bersama Rasvit – Beras Fortifikasi Thara Jaya Niaga, ini bukan sekadar seremoni, ini Deklarasi bahwa Koperasi, yang dulu mungkin dianggap kuno-kini bersiap menjadi garda depan ekonomi rakyat.

Hadir dalam acara ini sederet tokoh penting dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, INKUD, Dekopin Pusat, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, hingga para pejuang koperasi dari pelosok-pelosok daerah, Misinya sama, mengubah wajah KUD dari sekadar gudang gabah dan pupuk, menjadi motor penggerak ekonomi yang profesional, berbasis digital, dan menjangkau masa depan.

Revitalisasi ini bukan hanya renovasi bangunan, ini transformasi menyeluruh, dari manajemen, mindset, hingga teknologi. dan salah satu terobosan paling menggugah adalah peluncuran sistem digital bernama ASUPAN (Akselerasi Sinergi Usaha Pangan Indonesia). Lewat sistem ini, KUD tak lagi dikelola seadanya. Kini koperasi bisa transparan, efisien, dan terhubung dalam satu jaringan digital yang solid.

“Revitalisasi ini adalah jawaban untuk koperasi yang ingin bertahan dan menang di era baru,” tegas Diyan Anggraini, Manajer Puskud Jawa Barat. Ia menyebut ASUPAN sebagai “otak digital” koperasi masa depan.

Salah satu kejutan dari acara ini adalah pengenalan Rasvit, beras fortifikasi yang diperkaya dengan vitamin dan mineral penting. lewat jalur koperasi, beras ini akan langsung sampai ke meja makan, rakyat sehat, bergizi, dan terjangkau.

Baca juga :  Danlantamal I Hadiri Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG, Prajurit Yonif 126/KC Siap Jaga Kedaulatan Negara

“Beras ini bukan sekadar makanan, tapi kendaraan nutrisi, dan KUD akan menjadi pengemudinya,” kata Diyan Anggraini penuh semangat.

Distribusinya pun tak main-main, dengan skema closed loop, KUD akan menjadi simpul penting dalam program makan siang bergizi, cadangan pangan nasional, hingga bantuan sosial. Bayangkan, koperasi kecil di desa menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional. Bukan wacana. Ini sedang dibangun.

Ketua Puskud Jawa Barat, H. Toto Iskandar, S.E., menyatakan dengan lantang: “Sumedang bukan hanya tuan rumah, tapi pionir. Ini contoh bahwa revitalisasi KUD bukan lagi wacana. ini aksi, ini gerakan”

Ia menekankan enam kekuatan utama di balik gerakan ini: networking power, member power, business power, media power, civil power, dan politic power, Enam kekuatan yang menjadikan koperasi bukan hanya bertahan, tapi menang di tengah arus zaman.

Deklarasi resolusi, penandatanganan MoU, peluncuran ASUPAN, hingga diskusi panel, semuanya menjadi bukti bahwa revitalisasi ini bukan janji kosong, ini nyata, ini serius.

Sumedang hanyalah permulaan, Besok mungkin Tasikmalaya, lusa bisa jadi Garut, dan tak lama lagi, seluruh Indonesia. Karena ketika koperasi bangkit, desa menjadi kuat, dan saat desa kuat, Indonesia akan berdiri lebih tegak.

Ini bukan sekadar cerita tentang koperasi, ini tentang harapan, tentang masa depan desa. dan tentang Indonesia yang lebih mandiri.**ujs

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Komisi II DPRD Sumedang Laksanakan Evaluasi APBD Semester I Tahun 2025

Selanjutnya

Danlantamal I Antar Kepulangan Pangkoarmada I Usai Safari Kerja di Wilayah Barat

Gensa Media Indonesia