Lanal Nias Bekuk Kapal Pembom Ikan di Perairan Pulau Batu Barat
TNI AL, Nias — Laut Kepulauan Nias kembali bergetar oleh dentuman kejahatan lingkungan. Namun kali ini, ketegasan aparat menjadi jawabannya. Tim Patroli Keamanan Laut (Kamla) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nias berhasil menggagalkan aksi penangkapan ikan dengan bahan peledak oleh kapal KM. Rezeki Bersama di Perairan Desa Reke, Pulau Batu Barat, Kabupaten Nias Selatan, Rabu (29/10/2025).
Informasi awal berasal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya kapal nelayan yang beroperasi tidak wajar di wilayah perairan tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, unsur patroli Lanal Nias langsung bergerak cepat ke lokasi. Saat diperiksa, kapal dengan tujuh anak buah kapal (ABK) itu terbukti membawa bahan peledak dan alat pendukung kegiatan destructive fishing.
Di antara barang bukti yang diamankan, petugas menemukan kompresor, mesin dompeng, korek api, bubuk mesiu, sumbu peledak, serta bubuk potasium—komponen yang biasa digunakan untuk membuat bom ikan. Seluruh ABK tidak melakukan perlawanan, dan kapal segera dikawal menuju Mako Lanal Nias di Telukdalam untuk pemeriksaan lanjutan.
Komandan Lanal Nias, Letkol Laut (P) [nama bila diketahui], menegaskan bahwa penggunaan bahan peledak di laut merupakan tindakan kejahatan serius yang merusak ekosistem serta mengancam keselamatan para pelaku sendiri.
«“Kami tidak akan mentolerir siapapun yang merusak laut. Laut adalah sumber kehidupan, bukan ladang kehancuran. TNI AL akan terus menindak tegas setiap bentuk illegal fishing,” ujarnya.»
Penangkapan KM. Rezeki Bersama menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam menegakkan hukum dan menjaga kelestarian laut Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Nias yang rawan praktik penangkapan ikan ilegal.
Selain penindakan, Lanal Nias juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada nelayan lokal agar beralih ke cara tangkap ramah lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mengubah perilaku nelayan yang selama ini tergoda jalan pintas demi hasil cepat, tanpa memikirkan kerusakan jangka panjang.
«“Kami ingin laut tetap lestari dan memberi kehidupan bagi generasi mendatang. TNI AL akan terus hadir di garis depan menjaga laut Indonesia,” pungkasnya.»
Dengan keberhasilan ini, Lanal Nias sekali lagi menegaskan bahwa lautan bukan tempat bagi kejahatan, melainkan warisan yang harus dijaga bersama.
(Pen Lanal Nias)







