Duel Maut di Kos-kosan Papanggo: Pria Tewas dengan Luka Tusuk, Polisi Dalami Motif
Menurut keterangan para saksi, suara teriakan pertama kali terdengar sekitar pukul 01.30 WIB dari arah kamar korban. Para saksi sempat.....

Jakarta – Tragedi mengerikan mengguncang sebuah kos-kosan di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis, 23 Januari 2025, pukul 01.45 WIB. Duel maut antara dua penghuni kos, yang masing-masing berinisial AP dan SR, berakhir tragis dengan tewasnya SR akibat luka tusuk di sekujur tubuh. Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar dan menyisakan pertanyaan besar mengenai penyebab konflik yang mematikan ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, mengonfirmasi insiden tersebut dan menjelaskan kronologi awalnya. Kejadian bermula dari suara teriakan minta tolong yang terdengar dari salah satu kamar kos.
“Pelaku AP, korban SR. Ada empat saksi, yaitu FM, MAH, AKF, dan AR,” terang Ade Ary dalam konferensi pers pada Kamis, 23 Januari 2025.
Menurut keterangan para saksi, suara teriakan pertama kali terdengar sekitar pukul 01.30 WIB dari arah kamar korban. Para saksi sempat keluar kamar untuk mencari tahu sumber suara, tetapi tidak menemukan hal yang mencurigakan.
Setelah kembali ke kamar masing-masing, mereka kembali mendengar suara pintu terbuka dan teriakan minta tolong yang semakin jelas. Ketika saksi kembali keluar, mereka menemukan AP berada di depan pintu kamarnya sambil berteriak meminta pertolongan.
“Pelaku terlihat berdiri, tetapi tampak dalam kondisi terluka, lalu duduk di depan pintu kamar,” tambah Ade Ary.
Beberapa saat kemudian, SR keluar dari kamar dengan kondisi berlumuran darah. Korban terlihat turun melalui tangga di depan pintu kamar kos dengan luka tusuk serius di tubuhnya. Situasi tersebut langsung memicu kepanikan di antara penghuni kos lainnya.
SR mengalami luka parah di berbagai bagian tubuh. Berdasarkan laporan kepolisian, korban mengalami luka tusuk di belakang telinga sebelah kiri, lebam pada mata kanan, luka robek di dahi, serta luka robek di bagian belakang kepala.
“Saat polisi melakukan identifikasi di rumah sakit, korban telah berada di kamar jenazah,” ungkap Ade Ary.
Korban yang ditemukan dalam kondisi kritis tidak sempat mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Luka yang dialaminya sangat fatal, dan nyawanya tidak tertolong saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pelaku AP juga ditemukan dalam kondisi terluka cukup serius. Ia mengalami luka robek di bagian leher depan, dada kanan, serta pipi kiri. Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kejadian segera mengamankan sejumlah barang bukti penting.
“Kami menemukan sebilah pisau dapur bergagang plastik warna biru dengan darah yang menempel, terletak di dekat tempat sampah depan kamar kos. Selain itu, kami juga menemukan potongan gunting di dalam kamar yang diduga digunakan dalam perkelahian tersebut,” kata Ade Ary.
Barang bukti ini menjadi petunjuk utama dalam penyelidikan untuk mengungkap bagaimana pertarungan antara pelaku dan korban berlangsung. Keberadaan dua alat tajam di lokasi kejadian menimbulkan spekulasi bahwa keduanya terlibat pertarungan sengit sebelum insiden ini berakhir tragis.
Empat penghuni kos lainnya, yakni FM, MAH, AKF, dan AR, memberikan kesaksian penting kepada pihak kepolisian. Mereka membantu memberikan gambaran awal tentang bagaimana insiden ini terjadi.
Menurut para saksi, baik AP maupun SR sebelumnya tidak pernah menunjukkan tanda-tanda adanya konflik besar. Namun, teriakan yang terdengar dini hari itu menjadi awal dari peristiwa berdarah tersebut.
Motif Duel Maut
Hingga saat ini, motif di balik duel maut ini masih menjadi misteri besar. Polisi dari Polres Jakarta Utara terus mendalami hubungan antara pelaku dan korban serta mencari tahu apakah ada konflik tertentu yang menjadi penyebab utama kejadian.
“Kami masih melakukan pendalaman terhadap motif terduga pelaku dan latar belakang hubungan antara keduanya,” ujar Kombes Ade Ary.
Selain itu, pihak kepolisian juga menggali informasi tambahan dari para saksi dan barang bukti untuk mengungkap apakah insiden ini murni akibat konflik personal atau ada faktor lain yang memicu duel mematikan tersebut.
Penyelidikan terus dilakukan dengan melibatkan tim forensik dan penyidik berpengalaman. Mereka telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap TKP, termasuk analisis terhadap barang bukti yang ditemukan.
Selain itu, penyidik berupaya mengungkap pola komunikasi antara AP dan SR sebelum insiden terjadi untuk menemukan petunjuk lebih lanjut.
Polisi juga mengimbau masyarakat yang mungkin memiliki informasi tambahan terkait peristiwa ini untuk segera melapor. Partisipasi warga dinilai penting untuk membantu mempercepat pengungkapan kasus ini.
Insiden ini tidak hanya mengguncang penghuni kos, tetapi juga membuat warga sekitar kawasan Papanggo resah. Ketegangan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat lokasi kejadian, terutama karena peristiwa ini terjadi di lingkungan tempat tinggal yang seharusnya aman.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan pengelolaan lingkungan kos-kosan yang lebih baik. Konflik yang berujung kekerasan dapat dicegah jika terdapat sistem keamanan yang memadai serta komunikasi yang baik antara penghuni.
Kasus duel maut di Papanggo ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang terjadi di lingkungan kos-kosan. Polisi diharapkan dapat segera mengungkap motif dan latar belakang peristiwa ini demi memberikan keadilan bagi korban serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, masyarakat perlu lebih waspada dan meningkatkan kepekaan terhadap potensi konflik di sekitarnya. Warga yang mengetahui informasi tambahan terkait kejadian ini diimbau untuk segera melapor ke pihak berwenang guna mendukung penyelidikan lebih lanjut.
sumber : (poskota.co.id) ^__^
Editor: icuen