Beranda Berita Terkait Sengketa Tanah Kampung Ceger, LBH GPBI Sambangi Kantor Desa SegaraJaya
Berita

Terkait Sengketa Tanah Kampung Ceger, LBH GPBI Sambangi Kantor Desa SegaraJaya

Mohon maaf, Pak Kades sedang tidak ada di tempat karena beliau kurang sehat

Foto: LBH GPBI, Ahli Waris Alm NIsan Katel dan warga Kampung Ceger foto bersama di depan Kantor Desa Segarajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jumat (20/12/2024) siang. (Khf)

Kabupaten Bekasi – Perjuangan warga Kampung Ceger, Kabupaten Bekasi, untuk mendapatkan kejelasan atas sengketa tanah mereka terus berlanjut. Pada Jumat (20/12/2024), Ketua Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pekerja Buruh Indonesia Raya (LBH GPBI), Binson Purba bersama timnya dan sejumlah warga mendatangi Kantor Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya.

Tujuan utama kunjungan ini adalah menyampaikan surat audiensi terkait konflik tanah di Kampung Ceger dan mengonfirmasi berbagai isu langsung kepada Kepala Desa Segara Jaya, Abdul Rosyid Sargan, S.E.

Namun, rencana pertemuan dengan Kepala Desa tidak dapat terlaksana karena beliau dilaporkan sedang sakit. Informasi ini disampaikan oleh salah satu staf pelayanan umum kantor desa yang menyambut kedatangan rombongan LBH GPBI.

“Mohon maaf, Pak Kades sedang tidak ada di tempat karena beliau kurang sehat,” ungkap staf, seperti dilansir dari laman zonapers.com

Meskipun merasa kecewa karena tidak dapat bertemu langsung dengan Kepala Desa, Binson Purba tetap melanjutkan misinya. Dengan penuh ketegasan, ia menyerahkan surat audiensi yang ditujukan kepada Kepala Desa melalui staf pelayanan umum. Penyerahan surat tersebut disaksikan oleh warga Kampung Ceger yang turut hadir.

“Kami hadir hari ini untuk bersilaturahmi dan mengonfirmasi langsung terkait jual beli tanah di Kampung Ceger. Berhubung Kepala Desa tidak dapat hadir, kami telah menitipkan surat ini dan berharap bisa bertemu beliau minggu depan,” ujar Binson kepada para wartawan yang meliput.

Langkah yang dilakukan LBH GPBI ini menunjukkan keseriusan dalam membantu warga Kampung Ceger menyelesaikan sengketa tanah mereka. Selain itu, LBH GPBI juga menegaskan komitmennya untuk menghormati proses komunikasi, meskipun terdapat kendala.

Binson Purba mengungkapkan harapan besar bahwa pertemuan mendatang dapat memberikan titik terang bagi persoalan yang telah lama dihadapi warga.

Baca juga :  Bersenjata Airsoft Gun, Komplotan Begal Beraksi di Kebon Jeruk Ditangkap Polisi

“Kami ingin persoalan ini diselesaikan secara damai dan transparan. Warga membutuhkan jawaban, dan kami akan terus memperjuangkan keadilan untuk mereka,” tegasnya.

Kehadiran LBH GPBI di tengah konflik agraria ini membawa harapan baru bagi warga Kampung Ceger. Pendekatan mereka menekankan pentingnya dialog terbuka dan penyelesaian konflik secara damai. Selain itu, LBH GPBI juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar lebih memahami hak-hak mereka.

Kampung Ceger telah lama menjadi lokasi konflik agraria yang melibatkan berbagai pihak. Warga merasa hak atas tanah mereka terancam oleh adanya dugaan transaksi jual beli yang tidak transparan. Kondisi ini memunculkan keresahan di kalangan masyarakat, yang kemudian mendorong mereka untuk mencari bantuan hukum dari LBH GPBI.

Sebagai lembaga yang memiliki rekam jejak dalam menyelesaikan konflik serupa, LBH GPBI diharapkan mampu menjadi jembatan komunikasi antara warga dan pihak-pihak terkait.

Kunjungan ke Kantor Desa Segara Jaya ini menjadi bukti nyata bahwa suara warga Kampung Ceger tidak akan diabaikan. LBH GPBI berharap kasus ini dapat menjadi contoh positif bagaimana konflik agraria dapat diselesaikan secara inovatif dan manusiawi.

“Kami percaya bahwa melalui komunikasi yang baik dan sikap saling menghormati, solusi terbaik akan ditemukan,” ujar Binson dengan penuh optimisme.

Selain menyerahkan surat resmi, LBH GPBI juga mengajak warga untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga kondusifitas selama proses penyelesaian sengketa berlangsung.

Mereka juga mengingatkan agar warga tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi.

Di sisi lain, pemerintah desa diharapkan dapat menunjukkan itikad baik dengan memberikan klarifikasi yang diperlukan. Warga menuntut transparansi dalam setiap langkah yang diambil, termasuk penelusuran terhadap dokumen-dokumen terkait tanah di Kampung Ceger. Kolaborasi antara pemerintah desa, LBH GPBI, dan warga menjadi kunci untuk menemukan solusi yang adil bagi semua pihak.

Baca juga :  Peran Agama dalam Membangun Karakter Personil Polri, Ustad Ibnu Berikan Pencerahan

Sebelumnya : Diduga Mafia Klaim Tanah Masyarakat Kampung Ceger, Binson Purba : Akan Kita Sikat!

“Kami memahami bahwa ini adalah isu yang kompleks, tetapi dengan pendekatan yang manusiawi dan komunikasi yang terbuka, kami yakin konflik ini dapat diselesaikan. Warga Kampung Ceger layak mendapatkan keadilan dan kepastian hukum,” tambah Binson.

Kini, semua pihak menantikan pertemuan yang dijadwalkan minggu depan. Harapan besar warga Kampung Ceger untuk mendapatkan keadilan bergantung pada kolaborasi yang terjalin antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga hukum.

Warga berharap solusi yang adil dan transparan dapat segera diwujudkan. Dengan langkah-langkah yang terus diupayakan, perjuangan warga Kampung Ceger untuk mempertahankan hak atas tanah mereka semakin mendekati titik terang.

(Red/*)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa.Club langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.

Editor: Nadya

Sebelumnya

Kapolri dan Panglima TNI Pimpin Operasi Lilin 2024 untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru

Selanjutnya

Datangi Kantor Desa SegaraJaya, LBH GPBI Berikan Surat Audiensi Terkait Tanah Kampung Ceger

Gensa Club