Strategi Kementerian Pariwisata Mitigasi Wisata Selama Libur Nataru 2024-2025
meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan dan memastikan bahwa fasilitas pendukung seperti toilet, akses masuk, dan keluar
JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi untuk menghadapi lonjakan jumlah wisatawan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan kelancaran, kenyamanan, dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di seluruh Indonesia.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam jumpa pers yang digelar pada Jumat (20/12/2024) di Jakarta, memaparkan berbagai strategi yang telah disusun, yang dirangkum dalam konsep SIAP: Sinergi, Inisiatif, Amplifikasi, dan Pengawasan.
Widiyanti menjelaskan bahwa Kemenpar telah mengirimkan surat edaran kepada pemerintah daerah untuk mengingatkan dan memastikan kesiapan serta keamanan destinasi wisata di wilayah masing-masing.
Dalam surat edaran tersebut, pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan dan memastikan bahwa fasilitas pendukung seperti toilet, akses masuk, dan keluar tempat wisata, serta jalur transportasi ke dan dari lokasi wisata berfungsi dengan baik.
Kemenpar berharap, dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, seluruh destinasi wisata dapat melayani wisatawan dengan optimal, baik dari sisi fasilitas maupun keamanan.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan oleh Kemenpar untuk mengurangi beban biaya wisatawan adalah dengan menurunkan harga tiket pesawat.
Widiyanti menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memastikan harga tiket pesawat dapat terjangkau oleh masyarakat, terutama bagi wisatawan domestik yang akan bepergian antar kota atau ke destinasi wisata populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok.
Penurunan harga tiket pesawat diharapkan dapat mendorong lebih banyak wisatawan untuk melakukan perjalanan selama libur panjang ini.
Tak hanya itu, Kemenpar juga mengoptimalkan peran media sosial untuk melakukan publikasi dan amplifikasi terkait liburan Nataru.
Selama periode Desember 2024 hingga awal Januari 2025, Kemenpar akan gencar mempublikasikan informasi terkait destinasi wisata yang siap menerima pengunjung, serta kondisi terkini tempat wisata di seluruh Indonesia.
Informasi ini akan disebarluaskan melalui platform media sosial resmi Kemenpar, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, guna memudahkan wisatawan mengakses informasi dan mengetahui tempat wisata yang direkomendasikan serta kondisi terkini di lapangan.
Selain itu, Kemenpar juga menyiapkan beberapa posko di titik-titik lokasi wisata yang diprediksi akan mengalami lonjakan pengunjung.
Posko ini akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait, seperti pengelola tempat wisata, pemerintah daerah, dan instansi lainnya, untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada wisatawan.
Posko akan menjadi pusat informasi bagi wisatawan yang membutuhkan bantuan, serta menyediakan informasi terkini terkait destinasi wisata, cuaca, dan situasi lainnya.
Widiyanti, bersama dengan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, juga telah melakukan tinjauan langsung ke sejumlah pintu masuk wisatawan, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.
Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan fasilitas di kedua lokasi tersebut siap untuk menerima lonjakan pengunjung. Bandara Ngurah Rai di Bali, yang merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan domestik dan internasional, diharapkan dapat melayani wisatawan dengan baik, mulai dari check-in hingga proses imigrasi.
Sementara itu, Pelabuhan Ketapang, yang menghubungkan Bali dan Jawa Timur, juga menjadi salah satu titik penting yang perlu dipastikan kelancarannya.
Dalam tinjauan tersebut, Widiyanti dan Ni Luh Puspa juga menekankan pentingnya pengawasan dan koordinasi antar pihak terkait untuk memastikan kenyamanan wisatawan.
Pihak pengelola bandara dan pelabuhan, kata Widiyanti, perlu mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menambah petugas di area yang padat, serta menyediakan fasilitas pendukung yang memadai, seperti ruang tunggu yang nyaman dan toilet yang bersih.
Selain itu, mereka juga memastikan agar jalur transportasi darat yang menghubungkan bandara dan pelabuhan dengan destinasi wisata utama dapat berfungsi dengan lancar, tanpa hambatan.
Untuk memastikan kesiapan tempat wisata, Widiyanti dan Ni Luh Puspa juga telah melakukan visitasi ke beberapa lokasi wisata di Jakarta, seperti Ancol Taman Impian, Kota Tua, dan Taman Margasatwa Ragunan.
Visitasi ini bertujuan untuk memeriksa kesiapan fasilitas, termasuk kebersihan, akses masuk dan keluar, serta layanan di tempat wisata. Fasilitas umum, seperti toilet, ruang tunggu, dan area parkir, menjadi fokus utama dalam memastikan bahwa destinasi wisata siap menerima lonjakan pengunjung.
“Fasilitas yang baik dan pelayanan yang ramah akan meningkatkan pengalaman wisatawan. Kami ingin memastikan bahwa setiap wisatawan merasa nyaman dan aman selama berlibur,” kata Widiyanti.
Dengan berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan, Kemenpar berharap sektor pariwisata Indonesia dapat menyambut libur Natal dan Tahun Baru dengan lancar.
Semua upaya ini bertujuan agar wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, sekaligus mendukung kebangkitan industri pariwisata pasca-pandemi.
Kemenpar optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor swasta, sektor pariwisata Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang.
(Red)
Penulis: Bang Tama