DLH Sleman Gelar Penguatan Kapasitas Pengelolaan Air Limbah Domestik
Dari total tersebut, sebanyak 14% telah masuk dalam kategori kontribusi Sanimas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6
Sleman – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mengadakan pertemuan penting untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan air limbah domestik. Acara yang digelar di Puri Mataram, Drono, Tridadi, pada Kamis (5/12/2024) ini, seperti dilansir dari laman mediacenter.slemankab.go.id. Acara ini dihadiri oleh Ketua Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal se-Kabupaten Sleman.
Pertemuan tersebut melibatkan sejumlah pihak, termasuk Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Sleman, Junaidi Kepala Aksansi Pusat, Prastyatuti Puspa Wardaya serta perwakilan dari 140 KPP.
Dalam sambutannya, Junaidi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus KPP. Ia menyebutkan bahwa menjadi pengurus KPP adalah tugas mulia yang berkontribusi besar pada kelestarian lingkungan.
“Kami hanya bisa mendoakan semoga perjuangan kalian semua mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Tetap semangat dalam mengelola Ipal Komunal yang telah dibangun,” ujar Junaidi.
Sasi Kirana, perwakilan dari Satuan Kerja Pengelola Air Limbah DLH Sleman, menyampaikan hasil monitoring kerja KPP. Menurutnya, pengujian sampling air masih menunjukkan kondisi yang kurang optimal.
“Parameter yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) cukup ketat, sehingga memenuhi standar baku mutu menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Sasi.
Prastyatuti Puspa Wardaya mengungkapkan bahwa hingga tahun 2023, Sleman telah membangun 149 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL DT), 28 Ipal Huntab, dan satu unit Sanitasi Reguler Energi Berkelanjutan.
“Dari total tersebut, sebanyak 14% telah masuk dalam kategori kontribusi Sanimas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu akses aman terhadap sanitasi dan air bersih,” jelas Pras.
Pras juga memberikan penjelasan teknis mengenai operasional, perawatan, tata kelola keuangan, serta kelembagaan Ipal. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan sanitasi di tengah tantangan populasi yang terus meningkat dan lahan pemukiman yang semakin sempit.
“Ipal didesain untuk menjaga kesehatan masyarakat, tahan lama, dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Keberlanjutan sistem ini sangat penting karena pemakaian air tanah terus meningkat, dan akses sanitasi yang aman menjadi target global,” paparnya.
Pertemuan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat KPP dalam mengelola Ipal, memenuhi kualitas baku mutu, dan memperkuat tata kelola kelembagaan. Selain itu, DLH Sleman berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung pengelolaan sanitasi demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Acara ini menjadi langkah strategis DLH Sleman untuk memastikan pengelolaan air limbah domestik berjalan efektif, sejalan dengan komitmen menuju target pembangunan berkelanjutan.
(red/*)
Editor: Nadya