Karateka Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin Tunjukkan Taring

Makassar – Teriakan semangat dan deru langkah penuh percaya diri menggema di GOR Sasana Kartika Dislitbangau, Bandung. Di antara 430 atlet dari berbagai penjuru negeri, kontingen Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin tampil mencolok—menunjukkan bahwa semangat prajurit bukan hanya di udara, tapi juga di arena tatami.
Dalam ajang Kejuaraan Karate Dankoharmatau Cup 2025, tim karateka Skadron Udara 33 sukses mengamankan posisi juara 2 nasional. Dengan torehan 7 medali emas, 6 perak, dan 9 perunggu, mereka menorehkan prestasi yang tak hanya membanggakan satuan, tetapi juga membawa nama harum TNI AU.
Kontingen dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 33, Letkol Pnb A.M. Averros, A.M., yang tak hanya memberi instruksi, tetapi turut menyalakan api semangat juang para atlet. Dukungan penuh juga datang dari Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., yang dikenal aktif memotivasi personel untuk berprestasi di berbagai bidang.
Ajang yang berlangsung dua hari, 18–19 April 2025, ini mempertandingkan berbagai kategori dari usia dini hingga veteran. Mengusung tema
“Dengan Semangat Soliditas, Kita Membangun Sinergitas Meraih Prestasi,” kejuaraan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-79 TNI Angkatan Udara.
Meski harus mengakui keunggulan kontingen Inkanas Polres Garut Allstar yang meraih juara umum dengan 23 emas, 4 perak, dan 3 perunggu, semangat juang Skadron Udara 33 tetap menjadi sorotan. Juara 3 sendiri diraih oleh Dojo Bank Indonesia.
Dankoharmatau Marsda TNI Asfan Jauhari, S.A.P., M.Si., dalam sambutan penutupan menyatakan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan cermin dari pembinaan mental dan fisik para prajurit serta generasi muda.
“Sebagai atlet karate, kedisiplinan, sportivitas, dan profesionalisme harus terus diasah. Teruslah berjuang untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,” pesannya.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa prajurit udara juga tangguh di darat. Skadron Udara 33 tak hanya menjaga langit Indonesia, tetapi juga menjunjung tinggi kehormatan di setiap medan juang—termasuk di atas tatami.
(Pen Hassanudin)
