Istri Babinsa Raih Gelar Profesor di UIN Bukittinggi

Jakarta – Sebuah kisah inspiratif lahir dari keluarga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Prof. Dr. Zulfani Sesmiarni, M.Pd., istri Babinsa Ampek Angkek Candung Kodim 0304/Agam, Sertu Bertoni, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Teknologi Pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025).
Perjalanan Prof. Zulfani menuju puncak akademik tidak mudah. Di tengah peran sebagai dosen, anggota Persit Kartika Chandra Kirana, istri prajurit, sekaligus ibu dua anak, ia membuktikan bahwa kerja keras, doa, dan dukungan keluarga mampu mengantarkan seseorang meraih prestasi tertinggi.
Lahir di Koto Panjang, 23 September 1981, Prof. Zulfani menempuh pendidikan dari SD 09 Koto Panjang, SLTP 02 Tanjung Ampalu, hingga SMU 1 Sijunjung. Lewat jalur prestasi PMDK, ia melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Padang (UNP) dan lulus sebagai Sarjana Teknologi Pendidikan (2004) dengan beasiswa Supersemar. Gelar Magister Pendidikan diraih di UNP (2007), lalu gelar Doktor dari Universitas Negeri Jakarta (2013) melalui beasiswa Diktis Kementerian Agama.
Di dunia akademik, ia produktif menulis buku dan penelitian, seperti Model Evaluasi Program Pembelajaran, Model Pembelajaran Ramah Otak, hingga riset pembelajaran daring saat pandemi COVID-19.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengapresiasi capaian luar biasa ini.
“Keluarga adalah benteng moral dan sumber semangat bagi setiap prajurit. Pencapaian Prof. Zulfani membuktikan bahwa keluarga prajurit juga bisa memberikan kontribusi besar bagi pembangunan bangsa, khususnya di bidang pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kisah ini menjadi teladan bahwa membangun sumber daya manusia unggul dimulai dari lingkungan terdekat prajurit.
“TNI bangga terhadap peran istri prajurit yang berprestasi. Semoga menjadi pemicu semangat bagi keluarga besar TNI di seluruh tanah air,” tegasnya.
Pencapaian Prof. Zulfani Sesmiarni menjadi simbol bahwa peran istri prajurit tidak hanya mendukung dari belakang, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa dan pendidikan Indonesia.
(Kabidpenum Puspen TNI)
