Beranda Berita Aktivis Jadi Korban Penganiayaan, Kuasa Hukum Desak Polres Banyuasin Bertindak Cepat
Berita

Aktivis Jadi Korban Penganiayaan, Kuasa Hukum Desak Polres Banyuasin Bertindak Cepat

Penganiayaan ini tidak hanya melukai individu, tetapi juga mencederai nilai-nilai kebebasan bersuara. Aparat penegak hukum harus memastikan,..

Foto istimewa

BanyuasinAktivis sosial Ari Anggara menjadi korban penganiayaan serius di Banyuasin, Sumatera Selatan. Insiden yang terjadi pada Rabu (27/11/2024) di Jalan Mustofa RT 029, Kelurahan Kedondong Raye, ini mengakibatkan luka robek akibat serangan senjata tajam.

Dilansir dari laman rri.co.id. Kasus tersebut telah resmi dilaporkan ke Polres Banyuasin dengan nomor laporan LP/B/449/XI/2024/SPKT/Polres Banyuasin/Polda Sumatera Selatan. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan signifikan terkait pengungkapan pelaku atau motif di balik serangan tersebut.

Kuasa hukum korban, Sujaka Rizkiono dari SR Lumiere Law Firm, mendesak pihak Polres Banyuasin untuk segera bertindak. Dalam pernyataannya pada Senin (02/12/2024), Sujaka menegaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan berbagai bukti pendukung dan keterangan saksi kepada penyidik.

“Keadilan harus ditegakkan bagi klien kami. Kami meminta polisi mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan transparan,” ujar Sujaka. Ia juga meminta perlindungan hukum untuk Ari Anggara dan keluarganya karena insiden ini dianggap mengancam keselamatan mereka.

Dewan Pembina SR Lumiere Law Firm, Adi Merdeka, turut menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, tindakan penganiayaan terhadap Ari merupakan ancaman serius terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.

“Penganiayaan ini tidak hanya melukai individu, tetapi juga mencederai nilai-nilai kebebasan bersuara. Aparat penegak hukum harus memastikan keadilan ditegakkan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Adi.

Ari Anggara dikenal sebagai aktivis yang kerap menyuarakan isu-isu sosial dan lingkungan di Banyuasin. Rekan-rekannya menduga bahwa penganiayaan tersebut bermotif intimidasi akibat kritik yang sering dilontarkannya terhadap berbagai ketidakadilan.

Peristiwa ini menarik perhatian luas, khususnya di kalangan aktivis Sumatera Selatan. Mereka mengecam serangan tersebut dan menyerukan solidaritas untuk Ari. Salah satu rekan aktivis, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa komunitas aktivis akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga tuntas.

Baca juga :  SATGAS YONIF 131/BRAJA SAKTI LAKSANAKAN ANJANGSANA DAN BERI PENGOBATAN GRATIS

“Kami tidak akan tinggal diam. Dukungan solidaritas untuk Ari Anggara terus mengalir, dan kami memastikan bahwa proses hukum berjalan adil,” ujarnya.

Kasus penganiayaan ini menjadi ujian bagi Polres Banyuasin dalam menegakkan keadilan. Selain itu, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya melindungi para pejuang hak asasi manusia dan aktivis dari segala bentuk intimidasi.

Masyarakat luas menaruh harapan besar pada aparat penegak hukum untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik serangan ini. Mereka juga menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi mereka yang berjuang demi kepentingan publik.

“Kami ingin kasus ini ditangani secara profesional dan transparan. Rasa aman masyarakat harus dijamin, terutama mereka yang memperjuangkan hak-hak rakyat,” kata seorang warga setempat.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan hukum bagi para aktivis dan menjadi peringatan bahwa intimidasi terhadap suara kebenaran tidak boleh dibiarkan. Dukungan publik diharapkan mampu mendorong penyelesaian kasus ini dengan segera.

(red/*)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa.Club langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.

Editor: Nadya

Sebelumnya

Korban Tewas Akibat Mpox di Afrika Meningkat, Kini Capai 1.200 Jiwa

Selanjutnya

Kasus Penembakan Gamma oleh Polisi Masih Gelap

Gensa Club