Bekasi – Dugaan adanya limbah milik MBG yang berada di dalam kawasan pabrik besi PT Biru Makmur Abadi (BMA) di Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, mulai mendapat perhatian serius. Rabu (5/11/2025), pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi diketahui telah melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait.

Lurah Bojong Menteng, Kodir, yang baru saja menjabat menggantikan lurah sebelumnya, mengaku terkejut saat mendengar informasi dugaan limbah tersebut. Ia baru mengetahui persoalan itu usai serah terima jabatan (Sertijab).

“Saya kaget juga waktu dengar kabar soal dugaan limbah MBG yang berdampak ke warga RT 005 RW 004. Setelah itu saya langsung minta keterangan dari Ketua RW 004, Pak Hasan Kanung,” ujar Kodir saat dikonfirmasi, Rabu (5/11).

Dari hasil komunikasi dengan Ketua RW, diketahui sebelumnya telah dilakukan mediasi antara warga terdampak dengan pihak MBG dan PT BMA. Menyikapi hal tersebut, Lurah Kodir meminta agar hasil mediasi tersebut dibuatkan dalam bentuk laporan resmi.

“Saya sudah sarankan ke Pak RW untuk dibuatkan berita acara hasil mediasi antara warga, PT BMA, dan MBG, supaya jelas dan bisa jadi bahan tindak lanjut,” tambahnya.

Sementara itu, terkait pemanggilan pihak MBG—yang diketahui berada di bawah naungan Yayasan Al Barkah Cipta Insani—oleh Bidang Penegakan Hukum (Gakkum) DLH Kota Bekasi, awak media mencoba meminta konfirmasi ke pihak sekretariat DLH.

Namun, Sekretariat DLH, Ibu Bio, menyampaikan bahwa hal tersebut bukan wewenangnya.
“Maaf, Pak, itu wewenang Gakkum. Saya tidak bisa menjawabnya,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diterbitkan, tim media masih berupaya menghubungi pihak Gakkum DLH Kota Bekasi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait langkah penegakan hukum atas dugaan pencemaran limbah tersebut.