Jakarta – Kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, berubah menjadi lautan manusia pada Senin (22/9/2025) pagi. Sekitar 3.120 buruh yang tergabung dalam DPP KSPSI AGN dan DPP SPSI memenuhi area depan gedung parlemen, membawa spanduk, poster, dan bendera. Mereka datang menyuarakan aspirasi: mendukung penegakan hukum oleh Polri, mendesak pengesahan RUU Ketenagakerjaan, menolak upah murah dan sistem outsourcing, serta menegakkan supremasi sipil.

Di balik semangat yang membara, ada pemandangan yang menyejukkan. Personel Brimob Polda Metro Jaya, yang dikerahkan untuk menjaga ketertiban, memilih pendekatan yang persuasif dan penuh empati. Tidak hanya mengatur arus peserta aksi dan lalu lintas sekitar, mereka juga membagikan air mineral dan roti kepada buruh yang mulai lelah berdiri sejak pagi.

Ketika siang menjelang, suasana aksi yang semula penuh teriakan tuntutan berubah syahdu. Personel Brimob bersama para buruh duduk melingkar, melantunkan shalawat dan doa bersama. Harmoni antara aparat dan peserta aksi menciptakan keteduhan yang jarang terlihat di jalanan Ibu Kota saat demonstrasi berlangsung.

“Kami merasa lebih dihargai. Polisi tidak hanya menjaga, tetapi juga mendampingi dengan hati,” kata Rohman, salah satu peserta aksi yang mengaku tersentuh dengan cara aparat menjaga keamanan.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa pengamanan ini mengedepankan profesionalisme dan pendekatan humanis. “Kami hadir bukan hanya untuk mengawasi, tapi untuk memastikan aspirasi tersampaikan dengan aman dan tertib. Kebebasan berpendapat adalah hak warga negara yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.

Aksi berakhir dengan tertib dan kondusif menjelang sore. Keakraban yang tercipta di antara aparat dan buruh menjadi gambaran indah bahwa penyampaian aspirasi bisa berjalan damai, tanpa kehilangan makna solidaritas maupun nilai kemanusiaan.