TNI AL dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp5,3 M di Batam

Batam – Sebuah upaya besar penyelundupan rokok ilegal tanpa pita cukai berhasil digagalkan dalam operasi gabungan antara TNI Angkatan Laut dan Bea Cukai Batam. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 3,5 juta batang rokok ilegal diamankan di Pelabuhan Punggur, Kamis (15/5/2025), dengan nilai total mencapai Rp5,3 miliar.
Rokok berbagai merek seperti Manchester Double Drive, Rave Ice Menthol, HD Classic, dan OFO Bold ditemukan tanpa pemilik dan diduga akan dikirim ke Kota Tanjungpinang. Penindakan ini menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp2,67 miliar dari sektor cukai yang tak tertagih.
Operasi ini sempat diwarnai isu liar yang menyebut keterlibatan kendaraan dinas TNI AL dalam penyelundupan.
Namun, Evi Octavia, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan Bea Cukai Batam, menegaskan bahwa kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut barang bukti, bukan sebagai sarana kejahatan.
“Karena barang ditemukan tanpa pemilik, maka langsung diamankan dan diangkut menggunakan fasilitas TNI AL. Tidak ada keterlibatan personel militer dalam penyelundupan,” tegas Evi dalam keterangan pers, Minggu (18/5).
Dalam konferensi pers bersama pada Senin (19/5), Bea Cukai dan TNI AL membeberkan kronologi penindakan, sekaligus menegaskan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas publik.
Pusat Penerangan TNI melalui Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa TNI tetap tegas terhadap segala bentuk pelanggaran hukum.
“TNI berkomitmen mendukung penegakan hukum dan menjaga integritas. Setiap pelanggaran akan ditindak tegas, termasuk dalam kasus penyelundupan ini,” ujarnya.
Kasus kini ditangani oleh Seksi Penyidikan KPU BC Tipe B Batam, dan disangkakan melanggar UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai.
Sinergi antara aparat militer dan sipil ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antarlembaga bisa menghadang praktik penyelundupan yang merugikan negara. Upaya pemberantasan rokok ilegal pun kini memasuki babak yang semakin tegas dan terkoordinasi.
(Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi)
