Berita

Empat Mantan Anggota OPM Kembali ke NKRI

Jakarta – 14 Juli 2025. Harapan akan damai di Tanah Papua kembali menyala. Empat pemuda yang sebelumnya bergabung dalam kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah resmi kembali ke pelukan Ibu Pertiwi. Mereka adalah Eden Tabuni, Eranus Tabuni, Yopi Tabuni, dan Kilitus Murib.

Langkah keempatnya disambut hangat oleh masyarakat, tokoh adat, dan aparat pemerintah. Dalam ikrar yang dilakukan secara terbuka dan sukarela, mereka menyatakan kesetiaan kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, langkah ini langsung mendapat reaksi dari pihak TPNPB-OPM. Dalam pernyataan tertanggal 12 Juli 2025, kelompok tersebut menyebut bahwa empat pemuda itu hanyalah pelajar biasa dan bukan bagian dari struktur OPM. Klaim itu langsung dibantah tegas oleh TNI.

“Pernyataan itu adalah bentuk distorsi fakta dan pengaburan realitas di lapangan,” ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam keterangan persnya, Minggu (13/7), di Cilangkap, Jakarta Timur.

TNI menegaskan bahwa meski keempatnya pernah tercatat sebagai pelajar, fakta di lapangan menunjukkan mereka sudah lama direkrut dan terlibat aktif dalam aktivitas bersenjata OPM. Bahkan, salah satu alasan mereka memilih kembali adalah adanya konflik internal dalam tubuh OPM serta ancaman pembunuhan karena dianggap tidak loyal.

“Ini membuktikan bahwa kelompok bersenjata OPM telah mengeksploitasi anak-anak dan remaja untuk kepentingan kekerasan bersenjata. Itu merupakan pelanggaran serius terhadap hak anak dan hukum humaniter internasional,” jelas Kristomei.

Lebih lanjut, TNI juga menanggapi pernyataan TPNPB-OPM yang mengaku tidak mengenal keempat pemuda tersebut. “Itu hanya taktik untuk menutupi fakta bahwa mereka mulai kehilangan kader di akar rumput. Banyak yang kecewa dan meninggalkan perjuangan bersenjata karena sadar itu jalan buntu,” ungkapnya.

Baca juga :  Polda Metro Jaya Bongkar Kasus Pesta Seks Tukar Pasangan di Jakarta dan Bali

Langkah keempat pemuda ini menjadi simbol perubahan. Sebuah pesan kuat bahwa tidak semua orang Papua mendukung jalan kekerasan, dan bahwa masih banyak anak muda Papua yang berharap akan masa depan yang damai dan sejahtera.

“Ini bukan sekadar simbol. Ini adalah bukti nyata bahwa rakyat Papua makin jenuh dengan kekerasan, dan ingin hidup damai dalam bingkai NKRI,” tegas Kristomei.

TNI meyakini, semakin banyak yang sadar bahwa kekerasan hanya membawa luka dan kehancuran. Justru dengan keberanian untuk kembali dan berdamai, masa depan Papua yang aman dan makmur bisa dibangun bersama.

(Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Meriah! Kepulauan Andaman, KRI Lambung Mangkurat-374 Tegaskan Persahabatan Indonesia–India di Lautan

Selanjutnya

Lanal Bintan Ikuti Sosialisasi Program RPL Universitas Hang Tuah

Gensa Media Indonesia