Morowali — Kawasan Bandara PT IMIP Morowali kembali menjadi titik strategis latihan militer nasional. Puluhan prajurit pasukan payung dari Korpasgat TNI AU dan Kostrad TNI AD melaksanakan penerjunan Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL), Rabu (19/11/2025), sebagai bagian dari Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI 2025.

Aksi ini menjadi fase penting sebelum pengerahan pasukan utama, sekaligus menguji kecepatan dan ketepatan dalam membuka jalur infiltrasi udara di wilayah yang berpotensi menjadi area konflik.

Dengan menggunakan pesawat CN-295, sebanyak 23 penerjun Sat Bravo 90 Korpasgat bersama Detasemen Matra 2/Naga Pasa, diperkuat 10 penerjun dari Brigif 3 Divif 3 Kostrad, diterjunkan tepat di titik latihan.

Setibanya menyentuh tanah, para prajurit langsung menjalankan tugas dengan mengamankan area pendaratan, menandai dan memastikan kesiapan Drop Zone, menyiapkan perangkat taktis untuk gelombang penerjunan berikutnya.

Presisi dan kecepatan menjadi kunci, mengingat keberhasilan pasukan utama sangat bergantung pada kesiapan KDOL dalam menutup risiko ancaman di area pendaratan.

Latihan ini menjadi relevan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto mengenai perlunya pengawasan ketat pada kawasan tambang di Morowali menyusul maraknya aktivitas ilegal yang dapat mengancam keamanan dan merugikan negara.

Melalui operasi dan latihan lintas matra, TNI diperintahkan untuk memastikan seluruh aktivitas di wilayah sensitif tersebut berjalan dalam koridor hukum dan keamanan nasional.

Penerjunan KDOL memperlihatkan kemampuan nyata integrasi udara–darat—dari pilot, penerjun, hingga satuan pengamanan darat, dalam menyelesaikan misi prioritas tinggi secara cepat dan tepat.

Latihan ini menegaskan keseriusan TNI untuk memperkuat kemampuan operasi lintas udara modern, meningkatkan profesionalisme pasukan, dan memastikan kesiapsiagaan pertahanan nasional menghadapi perkembangan ancaman masa kini.