Jakarta – Dua awak media siber diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok preman saat melakukan peliputan di sebuah lokasi yang disebut sebagai Gudang Solar Vera di Jl. Cakung Cilincing Raya, Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (18/11/2025).

Peristiwa itu terjadi ketika dua awak media berinisial JH dan NB melakukan dokumentasi lapangan di area yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan bakar solar.

Saat tengah bekerja, lebih dari sepuluh orang diduga preman lokal mendatangi dan melakukan tindakan kekerasan secara bersama-sama.

Para pelaku disebut tidak hanya melakukan pemukulan, tetapi juga merampas perangkat kerja korban.

JH menjelaskan, pengeroyokan terjadi setelah dirinya dan rekannya memperkenalkan diri sebagai wartawan.

Namun, identitas tersebut diabaikan oleh para pelaku.

“Saat kejadian, kita memperkenalkan diri sebagai wartawan, namun mereka malah berkata gak peduli wartawan-wartawan, dan kita langsung dikeroyok belasan orang,” ujar JH kepada gensa.club melalui sambungan telepon.

Korban juga menyampaikan bahwa telepon seluler dan perangkat dokumentasi lainnya dirampas secara paksa.

Para pelaku memaksa korban menghapus rekaman dan melakukan intimidasi fisik.

JH menambahkan bahwa salah satu pimpinan kelompok yang terlibat, berdasarkan ciri fisik yang ia ketahui, adalah seorang pria berambut kuncir panjang yang dikenal dengan nama Heru di lingkungan tersebut.

Akibat insiden ini, JH dan NB mengalami kekerasan fisik dan kehilangan kendali sementara atas perangkat kerjanya.

Keduanya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara.

Laporan polisi terdaftar dengan nomor LP/B/2214/XI/2025/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA pada 18 November 2025 pukul 22.21 WIB.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan laporan tersebut.

Pihak diduga pelaku juga belum memberikan pernyataan atau tanggapan atas dugaan pengeroyokan tersebut.

Dua awak media yang menjadi korban meminta perlindungan hukum dan berharap polisi segera menangkap para pelaku guna mencegah insiden serupa terulang kembali.**/Tama