Cikarang Barat – Polemik dugaan mandeknya pembayaran honor pegawai di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Cikarang Barat sejak Januari 2025 akhirnya dijawab oleh pihak sekolah.

Kepala Sekolah, Hartono, menegaskan bahwa seluruh hak pegawai telah dibayarkan sesuai ketentuan, kecuali satu orang yang belum melengkapi syarat administrasi.

Menurut Hartono, isu yang berkembang di masyarakat maupun di media sosial tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

Ia memastikan bahwa pembayaran honor rutin telah dilakukan dan tidak ada keterlambatan sebagaimana yang dituduhkan.

“Untuk Honor Januari, Februari sampai sekarang udah dibayarin honor mah, kalo SPPD (honor perjalanan dinas/red), satu harus ada bukti fisik nya, dua surat jalan, yang ketiga bentuk kegiatan disana,” kata Kepsek Hartono kepada wartawan, Selasa, (07/10/2025)..

Hartono menjelaskan, satu pegawai yang disebut belum menerima honor adalah individu yang belum memenuhi syarat administrasi.

Selain itu, pegawai tersebut kini sudah tidak lagi tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) SMPN 5 Cikarang Barat karena telah berpindah tugas ke sekolah lain.

“Lah karena kan sudah pindah ke SMP 5 Tambun Selatan, pas dia dapat SK, yaudah mau gak mau kita keluarin, gak mungkin diam disini, SK dia disana di SMP 5 Tambun Selatan,” jelasnya.

Hartono juga menegaskan bahwa pegawai berinisial L, yang disebut belum menerima honor, sebenarnya tidak termasuk penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Menurutnya, L menerima honorarium Jaminan Kesejahteraan Tenaga Honorer (Jastek) yang dibayarkan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

“Itu mah dia dapat Jastek, dibayar oleh orang kabupaten, Pemda, dah cair tiap bulan dia mah, aturan Dinas Pendidikan, jadi gini, Pegawai L itu dapat uang Jastek, makanya uang BOS gak turun,” tegas Hartono.

Sementara itu, pegawai berinisial L memberikan pernyataan berbeda.

Melalui pesan singkat kepada awak media, L mengaku telah menyerahkan seluruh berkas administrasi sesuai ketentuan.

“Kalo bilang nya kurang lengkap, mana coba buktinya, orang sudah melampirkan foto dan resume,” kata L saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/10/2025).

L juga menyayangkan adanya perbedaan informasi antara pihak sekolah dan dirinya.

Ia berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara terbuka dan sesuai mekanisme yang berlaku.

Hartono Bantah Isu Intimidasi

Menanggapi isu lain yang berkembang tentang adanya dugaan intimidasi atau ancaman terhadap pegawai, Hartono membantah keras tudingan tersebut.

Ia menyebut bahwa yang terjadi hanyalah kesalahpahaman internal yang seharusnya tidak dibawa ke luar lingkungan sekolah.

“Gini, apa namanya, bukan intimidasi, saya kasih tau, kalo masalah dapur jangan keluar, ngomong ngomong keluar, itu aja saya mah udah, gak ada yang lain,” ujar Hartono menegaskan.

Polemik dugaan mandeknya honor ini bermula dari pemberitaan sebelumnya yang terbit di laman Gensa Media Indonesia berjudul “Honor Pegawai SMPN 5 Cikbar Diduga Mandek, Kepsek dan Operator Enggan Berkomentar.” Dalam laporan tersebut, beberapa pegawai disebut belum menerima honor sejak Januari 2025.**(Tama & Sapto)

Catatan Redaksi:
Dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi yang berimbang dan akurat terkait dugaan mandeknya honor pegawai SMPN 5 Cikarang Barat.
(Berita ini disusun berdasarkan hasil wawancara, klarifikasi, dan verifikasi informasi dari berbagai pihak terkait sesuai kode etik jurnalistik.)