Boven Digoel — Di tengah sunyinya perbatasan, aroma kuah bakso mengepul dari dapur sederhana milik Pos Kombut, Satgas Yonif 126/Kala Cakti. Hari itu, Jumat (27/6/2025), bukan sekadar rutinitas pengamanan wilayah.

Para prajurit menanggalkan senjata untuk sementara, menggantinya dengan sendok sayur dan semangkuk niat baik.

Kegiatan sosial yang digelar Satgas Yonif 126/KC ini menjadi magnet kebahagiaan bagi warga Kampung Kombut.

Ratusan warga berdatangan ke halaman pos, bukan untuk urusan formal, tapi untuk berkumpul, berbagi cerita, menerima paket sembako, dan menikmati semangkuk bakso hangat yang dimasak langsung oleh prajurit.

“Ini bukan cuma soal bantuan, ini tentang kehangatan dan kebersamaan,” ujar Letda Inf Bambang, Danpos Kombut, di sela-sela acara.

“Kami ingin warga tahu bahwa TNI hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga sebagai saudara.”

Bantuan yang dibagikan meliputi beras, minyak goreng, dan mie instan—kebutuhan dasar yang sangat berarti di wilayah yang akses logistiknya terbatas. Namun lebih dari itu, kegiatan makan bakso bersama menjadi momen istimewa yang menyentuh hati banyak orang.

Imanuel Wopon, tokoh agama setempat, mengaku tersentuh.

“Kami sangat berterima kasih. Anak-anak senang sekali. Selama ini kami hanya melihat makanan seperti ini dari media sosial. Hari ini, kami merasakannya sendiri,” tuturnya penuh haru.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Satgas dalam membangun kemanunggalan TNI dan rakyat, terutama di daerah perbatasan yang jauh dari hiruk-pikuk pusat kota.

Di tengah segala keterbatasan, Satgas Yonif 126/KC memilih hadir dengan hati, menjalin silaturahmi, dan membawa senyum ke wajah masyarakat.

Di perbatasan ini, secangkir perhatian dan semangkuk bakso mampu menjadi jembatan antara tentara dan rakyat.

Sebuah pengingat bahwa menjaga kedaulatan bukan hanya tentang senjata, tapi juga tentang cinta dan kepedulian.

(Pen Satgas Yonif 126/KC)