Jakarta — Di tengah gemuruh era digital yang makin ngebut, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk tampil percaya diri memaparkan capaian mereka di kuartal pertama 2025.

Acara yang digelar Senin (2/6) ini bukan cuma ajang pamer angka, tapi juga refleksi optimisme, strategi, dan semangat tumbuh bareng ekosistem digital Indonesia.

Acara dibuka langsung oleh Direktur Utama, Rudol Parningotan Nainggolan, yang memperkenalkan dua punggawa penting lainnya, Yoyong selaku Direktur Keuangan dan Joni Pangaribuan sebagai Direktur Operasional. Bertiga, mereka jadi trio energi di balik tumbuhnya jaringan Gihon.

Dari sisi operasional, Joni mengungkap bahwa hingga akhir Maret 2025, Gihon punya 1.703 menara aktif, tersebar dari Jawa hingga Kalimantan. Target tahun ini? Nambah jadi 1.753 menara, plus perluasan jaringan fiber optik sepanjang 1.526 km. Mantap!

“Utilisasi stasiun kita udah sampai 0,93. Artinya infrastruktur yang ada benar-benar dimaksimalkan,” jelas Joni. Dari Nusa Tenggara sampai Bali, Gihon makin merata mendekatkan konektivitas ke semua lapisan masyarakat.

Bagian paling ditunggu tentu datang dari Pak Yoyong. Pendapatan Gihon di kuartal I naik hampir 8% jadi Rp228,5 miliar, dengan laba bersih mencapai Rp21,5 miliar. Nggak cuma itu, margin usaha dan efisiensi juga naik signifikan.

“Yang bikin senang, beban pokok pendapatan kita turun, sementara margin kotor naik jadi 74,61%. Itu artinya kita kerja makin efektif,” ujar Yoyong.

Tahun ini, Gihon nggak cuma ngejar angka. Strategi mereka mencakup:

• Konsolidasi jaringan dan kontrak dengan operator nasional.
• Kolaborasi bareng pemerintah dan swasta untuk pertumbuhan inklusif.
• Efisiensi struktur biaya tanpa ngorbanin kualitas.

“Kami mau jadi lebih dari sekadar penyedia infrastruktur. Kami ingin jadi bagian dari transformasi digital bangsa,” tegas Rudolf

Buat kamu yang tiap hari scrolling TikTok, kerja hybrid dari café, atau belajar online dari desa, jaringan itu penting. Dan Gihon hadir jadi tulang punggung yang (diam-diam) bikin semua itu bisa jalan lancar.