Opini

Makan Bersama: Kunci Sederhana Meningkatkan Prestasi dan Kesehatan Anak

Makan Bersama: Kunci Sederhana Meningkatkan Prestasi dan Kesehatan Anak – Foto/Freepik

Opini – Siapa sangka bahwa hanya dengan meluangkan waktu untuk makan bersama anak-anak dapat membawa dampak luar biasa bagi perkembangan mereka? Sebuah penelitian dari Harvard Graduate School mengungkap bahwa kebiasaan sederhana ini dapat meningkatkan prestasi akademis, harga diri, kesehatan kardiovaskular, serta mengurangi risiko penyalahgunaan zat, depresi, dan obesitas.

Dalam dunia yang semakin sibuk dan penuh distraksi digital, banyak keluarga yang jarang meluangkan waktu untuk makan bersama.

Namun, penelitian ini membuktikan bahwa hanya dengan menghabiskan satu jam setiap hari tanpa gadget dan benar-benar terhubung dengan anak-anak saat makan, kesehatan fisik dan mental seluruh anggota keluarga dapat meningkat secara signifikan.

Mendorong Kebiasaan Makan Lebih Sehat

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa makan bersama keluarga memiliki korelasi kuat dengan pola makan yang lebih sehat.

Remaja yang sering makan bersama keluarga cenderung mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran serta mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis. Hal ini sangat penting dalam membentuk kebiasaan makan sehat yang bertahan hingga dewasa.

Anak-anak yang terbiasa makan bersama orang tua juga cenderung mendapatkan asupan gizi yang lebih baik. Mereka lebih sering mengonsumsi makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral dibandingkan anak-anak yang sering makan sendiri atau dengan teman-temannya di luar rumah.

Membantu Mencegah Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kesehatan mental menjadi salah satu masalah yang semakin banyak dialami oleh anak dan remaja. Namun, sebuah tinjauan tahun 2015 oleh sekelompok peneliti Kanada menunjukkan bahwa kebiasaan makan bersama dapat membantu mencegah berbagai gangguan tersebut.

Makan bersama keluarga secara rutin dapat menekan risiko gangguan makan, penyalahgunaan alkohol dan zat terlarang, perilaku kekerasan, depresi, hingga pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga :  TNI Evakuasi Guru dan Tenaga Kesehatan, OPM Kembali Berulah di Yahukimo

Survei tahun 2022 oleh American Heart Association juga menemukan bahwa 91 persen orang tua melaporkan bahwa anggota keluarga mereka mengalami tingkat stres yang lebih rendah ketika mereka memiliki rutinitas makan bersama secara teratur.

Interaksi positif selama makan dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman, di mana anak-anak merasa lebih bebas untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka.

Mencegah Obesitas Sejak Dini

Obesitas pada anak-anak dan remaja menjadi perhatian serius di berbagai negara. Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menemukan bahwa frekuensi makan bersama keluarga di masa remaja memiliki korelasi langsung dengan berkurangnya kemungkinan obesitas atau masalah berat badan di kemudian hari.

Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang sering makan bersama keluarga memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat dan lebih sadar terhadap pola makan mereka.

Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics juga mengonfirmasi temuan ini, dengan catatan bahwa keluarga yang memasak sendiri dan mengonsumsi makanan buatan sendiri memiliki risiko obesitas yang lebih rendah.

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Menurut para ahli di Stanford Medicine Children’s Health, anak-anak yang rutin makan bersama keluarga mereka cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Momen makan bersama menciptakan ruang di mana mereka merasa dihargai dan didengarkan.

Ketika anak-anak diberi kesempatan untuk berbicara tentang hari mereka dan orang tua mendengarkan dengan penuh perhatian, mereka merasa dihargai dan didukung. Selain itu, memberikan peran kecil seperti membantu menyiapkan meja atau membersihkan setelah makan juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian anak.

Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi

Sebuah studi di Kanada yang mengamati sekelompok anak dari bayi hingga usia kanak-kanak menemukan bahwa anak-anak yang mengalami pengalaman makan yang positif pada usia 6 tahun memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik pada usia 10 tahun.

Baca juga :  TMMD di Mimika Hampir Rampung, Warga Segera Nikmati Hunian Layak

Menurut profesor psikoedukasi Université de Montréal, Linda Pagani, interaksi sosial yang terjadi di meja makan memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar berkomunikasi secara efektif.

Mereka dapat berbicara tentang isu-isu terkini, berbagi cerita, dan belajar bagaimana mendengarkan serta merespons dengan baik. Semua ini membantu membentuk mereka menjadi individu yang lebih percaya diri dan mampu berkomunikasi dengan baik di berbagai situasi.

Mengatasi Bullying dengan Komunikasi yang Lebih Baik

Bullying, terutama cyberbullying, menjadi tantangan besar bagi anak-anak dan remaja di era digital ini. Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics berdasarkan survei terhadap hampir 19.000 siswa menemukan bahwa terdapat hubungan antara cyberbullying dengan kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat.

Namun, remaja yang makan malam bersama keluarga setidaknya empat kali atau lebih dalam seminggu melaporkan lebih sedikit mengalami efek negatif dari bullying.

Para peneliti menyimpulkan bahwa interaksi rutin dengan keluarga membantu menciptakan komunikasi yang lebih terbuka antara anak dan orang tua, memungkinkan mereka untuk lebih mudah berbagi masalah yang mereka hadapi.

Makan Bersama sebagai Terapi Keluarga

Bagi keluarga yang sedang menjalani terapi, kebiasaan makan malam bersama ternyata dapat menjadi bagian penting dari proses penyembuhan. Studi kasus tahun 2016 menunjukkan bahwa kebiasaan ini memberikan wawasan berharga bagi terapis dalam memahami dinamika keluarga.

Selain itu, keluarga yang rutin makan bersama dapat membawa pelajaran yang mereka pelajari dalam sesi terapi ke meja makan. Mereka bisa bereksperimen dengan pola komunikasi baru, meningkatkan hubungan satu sama lain, dan membangun kebiasaan yang lebih positif.

Kesimpulan

Makan bersama keluarga bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi juga merupakan investasi berharga dalam kesehatan fisik, mental, dan sosial anak-anak.

Baca juga :  Bumi Mungkin Aman dari Bahaya Lubang Hitam

Dari meningkatkan kebiasaan makan sehat hingga membangun rasa percaya diri, mencegah obesitas, dan membantu anak mengatasi tekanan sosial, manfaat makan bersama begitu luas dan mendalam.

Di era yang serba cepat ini, meluangkan waktu untuk duduk bersama di meja makan tanpa gangguan gadget adalah salah satu cara paling sederhana namun sangat efektif untuk menciptakan keluarga yang lebih harmonis dan mendukung pertumbuhan anak-anak secara optimal.

Dengan hanya satu jam sehari, orang tua dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan anak-anak mereka.**(sumber: voi.id)

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Dewan Pertahanan Nasional Resmi Dibentuk: Prabowo Tegaskan Pentingnya Keamanan Negara

Selanjutnya

Tantangan Kesehatan Mata di Indonesia: Bedah Okuloplastik sebagai Solusi Inovatif

icuen
Penulis

icuen

Gensa Media Indonesia