Satgas 126 dan Warga Umap Rayakan Merah Putih dengan Sederhana Tapi Bermakna

Boven Digoel – 17 Juli 2025
Di tengah heningnya perbatasan RI–PNG, semangat kemerdekaan justru terasa begitu hangat. Di Kampung Umap, Distrik Kawagit, Kabupaten Boven Digoel, Satgas Pamtas Yonif 126/KC Pos Umap bersama warga setempat membuktikan bahwa cinta tanah air bisa tumbuh dari hal-hal yang sederhana—dari sapu lidi, peluh gotong royong, hingga secangkir kopi hangat.
Dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, prajurit TNI dan warga kompak turun ke jalan melakukan Karya Bakti Merah Putih, Kamis (17/7). Mereka membersihkan lingkungan kampung, memperbaiki fasilitas umum, dan menata kembali ruang-ruang bersama yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat perbatasan.
Danpos Umap, Sertu Deni Vikri Saputra, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas jelang perayaan kemerdekaan, tapi juga upaya memperkuat ikatan batin antara TNI dan rakyat.
“Ini bukan sekadar kerja bakti, ini wujud rasa memiliki terhadap kampung ini. Kami ingin rakyat merasakan bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjaga kedekatan,” ujar Sertu Deni.
Setelah kerja selesai, suasana berubah jadi lebih akrab. Warga dan prajurit duduk melingkar, ngopi bareng, bercanda ringan sambil menikmati kue buatan ibu-ibu kampung. Di sinilah merah putih tak lagi hanya bendera, tapi simbol kebersamaan yang tumbuh dari hati.
Sekretaris Kampung Umap, Marius Kamim, menyambut kegiatan ini dengan tangan terbuka dan hati yang penuh syukur.
“Kami senang sekali. Tidak hanya kampung jadi bersih, tapi hubungan kami dengan bapak-bapak TNI semakin dekat. Semoga semangat seperti ini terus ada,” ucapnya.
Karya Bakti Merah Putih di Kampung Umap menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan upacara dan seremonial megah. Di ujung timur Indonesia, kemerdekaan hidup lewat kerja bersama, tawa, dan kopi yang dibagikan dengan tulus.
Inilah Indonesia—kuat karena bersatu, damai karena saling menjaga.
(Pen Satgas Yonif 126/KC)
