Ketika Prajurit Tak Hanya Menjaga Negeri, Tapi Juga Menjaga Nyawa

Jakarta — Di tengah kesibukan menjaga pertahanan negara, para prajurit Yonmarhanlan III Jakarta memilih untuk turun tangan—bukan ke medan perang, tapi ke medan kemanusiaan. Bertempat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, mereka menggelar aksi donor darah yang sunyi, namun sarat makna.
Dengan seragam loreng dan semangat khas Marinir, satu per satu prajurit menyumbangkan darah mereka demi membantu sesama. Tanpa sorotan kamera besar, tanpa tepuk tangan, tapi dengan ketulusan yang tak terbantahkan. Karena bagi mereka, membantu sesama adalah bagian dari tugas negara.
Komandan Yonmarhanlan III, Letkol Marinir Anthonius Panglima Etwin, M.Tr.Opsla, menyampaikan bahwa aksi donor darah ini adalah wujud kehadiran TNI AL di tengah masyarakat dalam bentuk yang lebih humanis.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pengabdian seorang prajurit tak terbatas di garis depan. Menolong satu nyawa di ruang rumah sakit bisa jadi lebih heroik dari memenangkan pertempuran,” ucapnya.
Kegiatan ini bukan hanya soal menyalurkan darah, tapi juga energi positif yang membangkitkan semangat solidaritas di tengah masyarakat.
Di balik kekuatan fisik yang terlatih, para Marinir membuktikan bahwa empati dan rasa kemanusiaan adalah senjata paling ampuh untuk merawat bangsa.
Dan hari itu, Yonmarhanlan III menegaskan satu hal: menjaga Indonesia bisa dimulai dari membuka lengan dan memberi tanpa pamrih.
(Pen Yonmarhanlan III)
