Diduga Tewas di SPBU Pengasinan, RS Ananda Tambun Selatan: Memang Bau Bensin

Bekasi – Aldi Muhamad Zulfikar ditemukan tak bernyawa di ruang pompa atau sumur pompa diperkirakan sedalam dua meter di SPBU 34-17120 Pengasinan, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, pada Senin pagi, 19 Mei 2025.
Peristiwa ini masih menyisakan tanda tanya besar terkait penyebab kematian korban.
Dugaan sementara Aldi meninggal sebelum dibawa ke Rumah Sakit, namun hingga kini, belum ada kesimpulan resmi dari pihak berwenang.
Tubuhnya pertama kali ditemukan di dalam ruang pompa yang memiliki kedalaman sekitar dua meter.
Pihak rumah sakit menyatakan Aldi telah meninggal dunia lebih dari 30 menit sebelum tiba di fasilitas medis.
Ismail, seorang perawat di RS Ananda Tambun Selatan, mengungkapkan bahwa ketika Aldi dibawa ke rumah sakit, tim medis langsung melakukan pemeriksaan dengan alat Elektrokardiogram (EKG).
“Sampai disini langsung di EKG, gak di tindakin, karena memang sudah gak ada” kata Ismail kepada wartawan. Kamis, 29 Mei 2025.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Aldi masih belum dapat dipastikan.
Lebih lanjut, Abi, dokter yang memeriksa jenazah korban, menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Aldi.
“Saat kita periksa disini memang bau bensin pak ya, soal penyebab kematian kami tidak bisa menyimpulkan, karena kemaren hanya lakukan pemeriksaan luar, kondisi luar, tanda tanda kekerasan gak ada. Cuma adanya bau bensin aja,” jelasnya.
Sementara itu, dugaan penyebab kematian masih simpang siur di masyarakat.
Beberapa menyebut Aldi terjatuh, sebagian menduga akibat konsumsi obat, dan ada pula yang mengaitkannya dengan serangan jantung, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya: Pekerja SPBU Diduga Tewas di Ruang Pipa, Karena Jatuh, Konsumsi Obat, Serangan Jantung?
Namun semua itu belum terverifikasi secara medis maupun hukum.
Respons Kepolisian dan Proses Penanganan
Pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.
Syaiful, petugas di SPKT Polsek Rawa Lumbu, mengaku tidak mengetahui peristiwa itu.
“Minimal kalo saya gak piket, di group polsek ini rame,” ujarnya kepada awak media, Kamis, 29 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa dalam kasus kematian tidak wajar, masyarakat umumnya akan segera melapor ke kantor polisi.
Syaiful menyarankan untuk menghubungi Erik, Bhabinkamtibmas wilayah Pengasinan, atau langsung melaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota agar dapat ditindaklanjuti secara mendalam.
Ketika dikonfirmasi, Erik menyatakan belum menerima informasi apapun soal kejadian ini.
“Kita Bhabinkamtibmas hanya monitor wilayah ya, tapi nanti coba saya konfirmasi ama Arifin, kok gak ada info, tar coba saya konfirmasi lagi ya,” ucap Erik melalui sambungan telepon WhatsApp.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak awak media belum mendapatkan tanggapan resmi dari pemilik SPBU.
Awak media telah menghubungi Arifin yang mengaku bertanggung jawab sekaligus saksi mata dan orang terdekat pemilik SPBU (menurut Arifin/Red), namun belum mendapat respons.
Kematian Aldi Muhamad Zulfikar masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Ketidakhadiran laporan resmi ke pihak kepolisian dan belum adanya pernyataan dari pihak SPBU memperumit upaya pencarian fakta yang sahih.
Aparat penegak hukum diharapkan segera melakukan penyelidikan menyeluruh guna memastikan penyebab kematian dan memastikan keadilan bagi Almarhum Aldi.**/tama
Catatan Redaksi:
Artikel ini akan diperbarui jika ada perkembangan lanjutan dan tanggapan resmi dari pihak terkait.
