Anak-anak Sulsel Takjub Lihat Pesawat Tempur di Lanud Sultan Hasanuddin

Makassar – Teriakan kagum dan mata berbinar menyambut deretan pesawat tempur yang terparkir megah di Apron Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Hari itu, Jumat (9/5/2025), Lanud kedatangan tamu istimewa: 2.558 siswa dari 24 sekolah dasar dan taman kanak-kanak se-Sulawesi Selatan.
Mereka datang bukan untuk sekadar berfoto, tapi untuk menyentuh langsung mimpi mereka — menyaksikan dunia kedirgantaraan dari dekat, melihat para penerbang, menyapa tentara, dan mengenal alutsista kebanggaan Indonesia.
Kegiatan Kunjungan Kedirgantaraan ini digelar sebagai upaya TNI AU mengenalkan profesi dan peran angkatan udara kepada generasi muda, sekaligus menanamkan kecintaan pada tanah air sejak dini.
“Kami ingin anak-anak tahu bahwa menjaga Indonesia tidak hanya lewat buku, tapi juga lewat langit. Siapa tahu suatu hari mereka ada di balik kemudi Sukhoi atau Hercules,” ujar Kolonel Pas I Komang Dony Ariyasa Wirayudha, Kadispotdirga Lanud Sultan Hasanuddin.
Salah satu siswa, Adriel Fidelis, kelas enam SDTK Eagle’s Nest Academy Makassar, mengaku ini pengalaman paling seru yang pernah ia rasakan.
“Biasanya cuma lihat di TV, sekarang bisa berdiri di samping pesawat tempur! Saya jadi pengin jadi tentara udara,” ucapnya dengan antusias.
Peserta diajak melihat langsung pesawat Sukhoi SU-30 dari Skadron Udara 11, Hercules C-130 dari Skadron 33, dan Boeing 737-200 dari Skadron 5. Ada juga helikopter Caracal dari Skadron 8 Lanud Atang Sanjaya dan kendaraan taktis milik Kopasgat.
Tak sekadar melihat, mereka juga mengikuti sesi interaktif bersama pilot dan teknisi, mengenal fungsi setiap pesawat, hingga foto bersama dengan latar pesawat tempur sungguhan—bukan di balik layar green screen.
“Ini bukan sekadar wisata edukasi. Ini membangun semangat, memperluas cita-cita, dan menumbuhkan rasa bangga sebagai anak Indonesia,” ujar Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, Danlanud Sultan Hasanuddin.
Kegiatan ini disambut antusias tak hanya oleh siswa, tapi juga para guru dan orang tua. Di tengah tantangan digital dan gadget yang kian mendominasi hari-hari anak, pengalaman nyata seperti ini terasa menyentuh dan membuka cakrawala baru.
Bagi banyak dari mereka, kunjungan ini bukan hanya mengenal TNI AU—tapi juga pertama kalinya menyentuh mimpi mereka untuk terbang lebih tinggi.
(Pen Lanud Hassanudin)
