TNI AL, Makassar — Perairan Makassar kembali menjadi saksi kesiapan tempur prajurit TNI Angkatan Laut. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan operasi laut, Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 3 menggelar Latihan Visit Board Search and Seizure (VBSS) Tahun Anggaran 2025, Kamis (13/11/2025).

Latihan digelar selama tiga hari, diawali dengan pendalaman teori di Mako Satlinlamil 3, lalu dilanjutkan dengan aplikasi lapangan di laut. Materi latihan mencakup berbagai kemampuan kritikal bagi prajurit penindak kejahatan di laut—mulai dari pemahaman tindak pidana, pengenalan perlengkapan VBSS, hingga pematangan prosedur operasional standar (SOP).

Sebanyak 44 prajurit Satlinlamil 3 bersama prajurit KRI Teluk Manado-537 terlibat penuh dalam latihan ini. Untuk menguji kesiapsiagaan, latihan dirancang melalui skenario tempur yang menyerupai kondisi nyata: kapal SPBO Wavin 01 dilaporkan mengalami perompakan di tengah laut. Menindaklanjuti laporan tersebut, KRI Teluk Manado-537 melakukan pencarian dan meluncurkan Tim VBSS untuk melakukan penindakan. Dengan gerakan cepat dan presisi, tim berhasil melumpuhkan perompak serta mengevakuasi sandera dengan selamat.

Komandan Satlinlamil 3 Kolonel Laut (P) Sulthon M. Firdaus, M.Tr.Opsla. selaku Perwira Penyelenggara Latihan menegaskan bahwa VBSS merupakan kemampuan vital dalam menjaga keamanan dan kedaulatan maritim Indonesia.

“Saya tekankan kepada seluruh peserta latihan untuk menyerap setiap materi sebagai bekal penugasan di lapangan. Laksanakan setiap tahapan dengan sungguh-sungguh dan kedepankan manajemen risiko demi keselamatan personel dan materiil,” ujar Dansatlinlamil 3.

Latihan ini menjadi bukti keseriusan Satlinlamil 3 dalam membentuk prajurit yang tak hanya terampil, tetapi juga memiliki naluri tempur kuat dalam menghadapi ancaman nyata di laut — mulai dari perompakan, penyelundupan, hingga gangguan keamanan maritim lainnya.

Dengan suksesnya latihan VBSS di Perairan Makassar, Satlinlamil 3 mempertegas perannya sebagai garda terdepan pengamanan wilayah laut Indonesia.

(Pen Satlinlamil 3)