Jakarta, 15 Oktober 2025 — Aksi cepat dan cermat Tim Pengamanan Pelni TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Berkat koordinasi solid dengan Pelindo dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, petugas mengamankan empat orang pelaku beserta barang bukti 16 kantong sabu dengan berat bruto mencapai 10,344 kilogram.

Keberhasilan ini diumumkan dalam konferensi pers yang turut dihadiri Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) III, Letkol Marinir Anthonius Panglima Etwin, M.Tr.Opsla. Dalam kesempatan itu, Letkol Marinir Anthonius memberikan apresiasi atas kerja sama lintas instansi yang dinilai menjadi kunci sukses operasi kali ini.

“Sinergi antara TNI AL, Pelindo, dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok menjadi bukti nyata bahwa keamanan laut dan pelabuhan terus dijaga secara ketat. Ini bentuk nyata komitmen bersama untuk mencegah peredaran narkoba yang bisa merusak generasi muda bangsa,” ujarnya.

Kasus ini berawal dari kecurigaan personel TNI AL yang berjaga di area X-Ray terminal penumpang Pelni. Sekitar pukul 03.00 WIB, petugas memperhatikan gerak-gerik mencurigakan seorang penumpang yang baru turun dari kapal KM Kelimutu, yang berlayar dari Pontianak. Setelah melalui pemeriksaan mendetail, petugas menemukan tiga kantong berisi kristal putih yang dibungkus lakban dan disembunyikan di dalam korset yang menempel di badan pelaku.

Dari hasil interogasi, pelaku mengaku tidak sendirian. Ia memiliki tiga rekan lain yang sudah lebih dulu meninggalkan terminal. Tak ingin kehilangan jejak, tim gabungan segera melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan ketiganya tidak jauh dari area pelabuhan.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa keempat pelaku membawa total 16 kantong sabu dengan berat lebih dari 10 kilogram. Seluruh barang bukti dan para tersangka kini telah diserahkan ke pihak Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk proses hukum lebih lanjut.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti bahwa pelabuhan—sebagai salah satu gerbang utama keluar masuknya barang dan manusia—masih menjadi titik rawan penyelundupan narkoba. Namun dengan kesiapsiagaan aparat, upaya kejahatan tersebut dapat digagalkan sebelum merusak lebih banyak nyawa.