Berita

BPJS Kesehatan Tegaskan Pentingnya Alur Rujukan Dimulai dari FKTP dalam Program JKN

BPJS Kesehatan Tegaskan Pentingnya Alur Rujukan Dimulai dari FKTP dalam Program JKN – Foto Istimewa

Jakarta – BPJS Kesehatan menegaskan pentingnya alur rujukan berjenjang dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dimulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik pratama, atau dokter keluarga. Sistem ini dinilai sebagai pilar utama dalam menjaga mutu, efisiensi, dan pemerataan layanan kesehatan bagi peserta JKN di seluruh Indonesia.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, dr. Andini Sari, mengatakan bahwa mekanisme rujukan berjenjang bertujuan agar peserta mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kebutuhan medisnya. “FKTP menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. Dari sana, akan dievaluasi apakah kasus pasien perlu ditangani lebih lanjut di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL), seperti rumah sakit,” ujar dr. Andini.

Ia menambahkan, sistem ini membantu menghindari penumpukan pasien di rumah sakit dan mendorong efisiensi anggaran negara yang dikelola dalam skema JKN. “FKTP bisa menangani sebagian besar keluhan kesehatan yang bersifat umum. Tidak semua kondisi harus langsung ditangani rumah sakit,” tegasnya.

Selain itu, sistem rujukan ini juga mendukung kebijakan Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) yang menjadi dasar pengelolaan JKN. Dengan adanya seleksi awal dari FKTP, pelayanan spesialis hanya diberikan kepada kasus yang memang membutuhkan penanganan lanjutan.

Namun demikian, BPJS Kesehatan juga menetapkan beberapa kondisi pengecualian yang dapat langsung ditangani oleh FKRTL tanpa rujukan dari FKTP. Kondisi tersebut antara lain meliputi kasus gawat darurat, pelayanan kebidanan tertentu, serta pasien yang sudah tercatat dalam Program Rujuk Balik (PRB) seperti penderita hipertensi, diabetes melitus, atau penyakit ginjal kronis.

Dengan diterapkannya sistem ini, BPJS Kesehatan berharap masyarakat semakin memahami pentingnya memulai layanan kesehatan dari FKTP. “Kami terus melakukan edukasi kepada peserta agar tidak salah persepsi. Ini bukan soal membatasi, tapi memastikan layanan tepat sasaran dan berkelanjutan,” pungkas dr. Andini.

Baca juga :  Reddoorz Ciwidey Saksi Bisu Tidur Dengan Tetangga

Sumber : BPJS Kesehatan Cabang Sumedang

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Tingkatkan Potensi Maritim, Prajurit Benteng Laut Perkase Antusias Ikut Tarpuanpotmar

Selanjutnya

TMMD 125 Kodim 1506/Namlea Rumah Ibu Wahadu Letetuny Capai 45 Persen Pekerjaan

Gensa Media Indonesia