Pinrang, 12 Juli 2025 — Tanah bergetar, debu membumbung tinggi, dan sorakan penonton membahana di Sirkuit Lanud Sultan Hasanuddin Malimpung, Kabupaten Pinrang. Ribuan pasang mata terpukau menyaksikan aksi-aksi memukau dari para rider terbaik Tanah Air dalam Kejurnas Motor Cross (MX) 2025 Seri Kedua yang resmi digelar Sabtu pagi.

Event bergengsi ini bukan sekadar ajang balapan biasa. Di balik deru mesin dan lompatan ekstrem, tersimpan semangat juang dan adu keterampilan crosser dari berbagai kelas—mulai dari pemula hingga profesional—yang datang dari seluruh penjuru negeri. Mereka berlaga memperebutkan poin penting untuk mengunci posisi di klasemen Kejurnas, sekaligus membuktikan siapa raja lintasan sejati.

Sirkuit Malimpung pun menjelma arena pertempuran penuh tantangan. Dengan karakter tanah liat yang licin, tikungan-tikungan tajam, dan sejumlah rintangan ekstrem, arena ini sukses menguji nyali dan teknik para pembalap. Tak sedikit momen menegangkan yang membuat penonton menahan napas—hingga kemudian meledak dalam tepuk tangan saat para rider mendarat sempurna di atas lompatan.

Kejurnas ini merupakan hasil kolaborasi solid antara Lanud Sultan Hasanuddin, Pemerintah Kabupaten Pinrang, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI). Lebih dari sekadar olahraga, kejuaraan ini menjadi penggerak semangat otomotif Sulawesi Selatan sekaligus motor penggerak ekonomi lokal.

“Antusias masyarakat luar biasa. Ini bukan hanya kebanggaan bagi Pinrang, tapi juga peluang besar untuk membangkitkan UMKM dan sektor wisata,” ujar salah satu panitia penyelenggara di sela acara.

Lapak-lapak UMKM lokal tampak ramai dikunjungi. Mulai dari penjual kuliner khas hingga suvenir otomotif, semua kebagian berkah dari euforia Kejurnas. Bahkan, hotel-hotel di sekitar Pinrang dilaporkan penuh sejak dua hari sebelum perlombaan dimulai.

Kejurnas MX 2025 Seri Kedua di Malimpung tak hanya menyuguhkan adrenalin, tapi juga membuktikan bahwa olahraga otomotif bisa menjadi pesta rakyat—yang menyatukan semangat, menggeliatkan ekonomi, dan membanggakan daerah.

(Lanud Sultan Hassanudin)