Jakarta — Kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz menjadi perhatian publik usai melintas di wilayah Selat Malaka, Jumat (20/6/2025). Menanggapi hal tersebut, Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI) menegaskan bahwa pelayaran tersebut dilakukan sesuai dengan Hak Lintas Transit yang diatur dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982).

Kepala Puspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa USS Nimitz tengah melakukan pelayaran dari Laut China Selatan menuju Selat Singapura, Selat Malaka, dan melanjutkan ke Samudera Hindia.

“Kapal tersebut berlayar di Selat Malaka dengan menggunakan Hak Lintas Transit. Sesuai ketentuan UNCLOS 1982, kapal asing termasuk kapal perang boleh melintas tanpa harus meminta izin negara pantai, selama mematuhi aturan pelayaran internasional dan tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi,” tegas Mayjen Kristomei.

Sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, Selat Malaka memiliki posisi strategis bagi perdagangan dan militer global. TNI menegaskan tidak tinggal diam, dan terus memantau pergerakan kapal asing di wilayah yurisdiksi Indonesia.

“Seluruh satuan TNI yang terkait tetap siaga dan berkoordinasi untuk menjamin stabilitas serta kepentingan nasional di wilayah perairan strategis tersebut,” ujar Kapuspen TNI.

Kehadiran USS Nimitz menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan aparat pertahanan dalam mengamankan kawasan perairan nasional, di tengah dinamika geopolitik kawasan Indo-Pasifik.

Puspen TNI menekankan bahwa pemantauan tersebut merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam menjaga kedaulatan wilayah tanpa menciptakan ketegangan yang tidak perlu.

“TNI hadir untuk menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia dalam koridor hukum internasional serta semangat diplomasi pertahanan,” ujar Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, Kabidpenum Puspen TNI.

Langkah TNI yang transparan ini juga menjadi upaya untuk meredam spekulasi di tengah masyarakat dan memperkuat kepercayaan publik terhadap profesionalitas militer Indonesia.

(Bidpenum Puspen TNI)