Warisan Leluhur di Era Modern: Kombes Pol Tri Suhartanto Hadiri Acara Budaya di Surakarta
Saya bersyukur bahwa kegiatan ‘Belajar Berbusana Jawa’ diselenggarakan di museum ini
Surakarta – Sabtu, 5 Oktober 2024, menjadi hari istimewa di Museum Radya Pustaka, Sriwedari, Surakarta, di mana berlangsung acara bertajuk “Belajar Berbusana Jawa”.
Acara ini dihadiri oleh Kombes Pol Tri Suhartanto, Ka Siaga A Mabes Polri sekaligus Penasehat Museum “Gubug Wayang” Mojokerto, yang menyampaikan rasa haru dan sukacitanya bisa kembali menjejakkan kaki di museum tertua di Indonesia ini.
Museum Radya Pustaka, yang sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-134, menjadi tempat diselenggarakannya acara ini. Kombes Pol Tri Suhartanto dalam sambutannya menekankan betapa pentingnya museum sebagai tempat yang unik, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai sumber inspirasi, pendidikan, dan kegembiraan.
“Saya bersyukur bahwa kegiatan ‘Belajar Berbusana Jawa’ diselenggarakan di museum ini, karena di sinilah tempat yang tepat untuk mendalami filosofi luhur busana Jawa,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu, (6/10/2024).
Sebagai Penasehat Museum “Gubug Wayang” Mojokerto, Kombes Pol Tri menyambut baik penyelenggaraan acara ini, yang ia pandang sebagai bentuk pembelajaran kontekstual tentang filosofi busana Jawa.
Baginya, berbicara mengenai busana Jawa bukan hanya soal pakaian semata, tetapi juga tentang kearifan lokal, tata krama, martabat, dan filosofi hidup yang mencerminkan keluhuran budaya Nusantara.
“Busana Jawa bukan hanya fashion, tetapi juga cerminan dari kepantasan dan keluhuran budaya kita di tengah arus globalisasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan busana Jawa, khususnya di tengah derasnya arus budaya asing yang destruktif.
Menurutnya, busana Jawa adalah bentuk pengejawantahan filosofi kehidupan yang kaya akan nilai-nilai luhur, dan patut dijaga oleh generasi penerus bangsa.
“Siapa yang tak menjaga budayanya, ditakdirkan akan tersesat dalam rimba budaya yang tak ia kenal,” ujar Kombes Pol Tri, mengutip kata-kata bijak.
Acara yang diikuti oleh siswa-siswi dan madrasah ini dinilai sebagai langkah tepat dalam membangun karakter generasi muda yang mencintai budaya mereka.
“Mereka adalah anak-anak, yang kelak akan menuai apa yang kini kita tabur,” ucap Kombes Pol Tri, mengutip pesan Ki Hajar Dewantoro.
“Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.”
Sebagai anggota Polri dan Penasehat Museum Gubug Wayang Mojokerto, Kombes Pol Tri Suhartanto juga berpedoman kepada bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, bahwa acara ini diharapkan mampu membangkitkan rasa bangga terhadap seni budaya dan kearifan lokal, serta membentuk karakter anak bangsa yang cinta tanah air dan memupuk nasionalisme.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada semua pihak untuk melestarikan busana Jawa sebagai bagian dari busana Nusantara, sekaligus menjaga persatuan bangsa menjelang perhelatan besar, Pilkada 2024.
“Mari lestarikan budaya bangsa! Jadikan perbedaan untuk mempererat persatuan menyongsong Pilkada Serentak 2024,” serunya.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa budaya bangsa bisa terus dilestarikan dengan cara yang kreatif dan edukatif, bahkan di era modern yang serba cepat ini.
Melalui acara “Belajar Berbusana Jawa”, diharapkan generasi muda semakin mencintai dan bangga akan warisan leluhur mereka, serta turut menjaga kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
(Red/*)
Editor: Nikko