Usai Jalankan Misi Perdamaian di Kongo “173 Prajurit TNI Pulang dengan Kepala Tegak dan Hati Bangga”

Jakarta, 10 Juli 2025 — Raut haru dan bangga menyelimuti Lapangan PRIMA, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis pagi. Setelah setahun penuh mengabdi jauh dari Tanah Air, 173 prajurit TNI dari Satgas Kompi Zeni (Kizi) Kontingen Garuda XX-U/MONUSCO 2024 akhirnya kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
Mereka bukan sekadar pulang membawa ransel dan medali. Mereka membawa cerita perjuangan, prestasi, dan pengabdian dalam misi perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo—misi yang membuktikan bahwa prajurit Indonesia mampu berdiri sejajar di panggung global.
Kedatangan para ksatria penjaga perdamaian ini disambut dalam sebuah upacara militer yang khidmat, dipimpin oleh Inspektur Jenderal TNI, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mewakili Panglima TNI.
Dalam sambutan tertulisnya, Panglima TNI menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam. “Kalian telah mengharumkan nama Indonesia. Di tengah tantangan di medan tugas, kalian tetap menjunjung tinggi disiplin, loyalitas, dan kehormatan sebagai prajurit Garuda,” tegasnya.
Selama setahun bertugas di bawah bendera PBB dalam Misi MONUSCO, Satgas Kizi sukses menyelesaikan lebih dari 45 proyek utama dan 40 proyek tambahan, mulai dari pembangunan fasilitas bandara, jalan utama, pos jaga, bunker, hingga jembatan darurat.
Namun, kontribusi mereka tak berhenti pada pembangunan fisik. Mereka juga aktif merangkul hati masyarakat Kongo melalui aksi sosial seperti perbaikan lapangan bola dan pelayanan kesehatan. Langkah-langkah kecil ini berdampak besar—menurunkan sentimen anti-MONUSCO dan mempererat hubungan sipil-militer di wilayah konflik.
Sebagai bentuk pengakuan, pimpinan MONUSCO menganugerahkan berbagai penghargaan atas profesionalisme dan dedikasi prajurit Indonesia di lapangan.
Irjen TNI Letjen Muhammad Saleh Mustafa menegaskan, TNI akan terus hadir dalam misi perdamaian dunia, sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. “Prajurit TNI bukan hanya pejuang di medan perang, tapi juga duta bangsa yang menanamkan benih perdamaian di tanah jauh,” ujarnya.
Kini, 173 prajurit itu kembali. Mereka pulang tak hanya sebagai anggota militer—mereka pulang sebagai simbol kehormatan bangsa yang telah berjasa menjaga dunia tetap damai.
(Kabidpeninter Puspen TNI
Kolonel Cba Tedi Rudianto)
