Beranda Berita Tower Ambruk di Tambun Utara, Satu Tewas dan Lima Luka-luka
Berita

Tower Ambruk di Tambun Utara, Satu Tewas dan Lima Luka-luka

Hingga berita ini ditulis, korban meninggal yang terjepit di bawah reruntuhan belum berhasil dievakuasi

Tower Ambruk di Tambun Utara, Satu Tewas dan Lima Luka-luka – (Foto Firman)

Bekasi – Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Mista Raya, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (27/1/2025). Coran bangunan tower roboh sekitar pukul 10.00 WIB, menewaskan satu orang dan menyebabkan lima lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini juga mengakibatkan dua pekerja lainnya mengalami syok.

Komandan Regu Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan terkait kejadian tersebut tak lama setelah insiden terjadi.

“Kami menerima laporan adanya tower yang ambruk. Dari laporan awal, terdapat tujuh pekerja yang terlibat, lima di antaranya berhasil selamat, sementara dua orang tertimpa reruntuhan,” ujar Adhi kepada wartawan.

Petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Namun, proses evakuasi berlangsung hati-hati karena struktur tiang bangunan yang masih berpotensi kembali roboh.

Hingga berita ini ditulis, korban meninggal yang terjepit di bawah reruntuhan belum berhasil dievakuasi. Kondisi ini membuat tim penyelamat bekerja dengan penuh kewaspadaan untuk menghindari risiko tambahan.

“Evakuasi harus dilakukan secara perlahan. Kami memprioritaskan keselamatan tim penyelamat dan memastikan tidak ada kerusakan lebih lanjut yang membahayakan,” tambah Adhi.

Dari lima korban luka-luka, empat di antaranya telah dilarikan ke RS Bella untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara satu korban lainnya dirujuk ke RSUD terdekat. Selain itu, dua pekerja yang mengalami syok akibat insiden ini juga mendapatkan pendampingan medis di lokasi. Identitas para korban belum dirilis hingga saat ini, sementara pihak berwenang masih mendata dan memastikan kondisi mereka.

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti runtuhnya coran bangunan tersebut. Hingga saat ini, kronologi lengkap kejadian belum dapat dipastikan. Namun, saksi mata melaporkan bahwa insiden terjadi saat para pekerja tengah melakukan pekerjaan di sekitar tower. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan kelalaian konstruksi atau penggunaan material yang tidak memenuhi standar.

Baca juga :  Ade Muksin Minta KPU Transparan Kelola Anggaran Pilkada 2024

“Kami akan melakukan investigasi menyeluruh. Semua pihak yang terkait dengan pembangunan tower ini akan dimintai keterangan untuk memastikan penyebab kejadian dan mencegah peristiwa serupa di masa depan,” ujar salah satu petugas yang berada di lokasi.

Imbauan Keselamatan

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan kerja, terutama di sektor konstruksi yang melibatkan risiko tinggi. Komandan Adhi Nugroho juga mengimbau para pengembang dan kontraktor untuk memastikan prosedur keselamatan selalu dipatuhi. “Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama. Jangan abaikan protokol keselamatan demi mengejar target waktu atau efisiensi biaya,” tegasnya.

Sementara itu, lokasi konstruksi telah ditutup sementara oleh pihak berwenang untuk mendukung proses penyelidikan. Penutupan ini juga bertujuan untuk mencegah risiko kecelakaan tambahan di area tersebut. Tim teknis akan melakukan evaluasi struktur bangunan untuk memastikan tidak ada bahaya lanjutan.

Masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan. Dengan upaya bersama dari pihak pemerintah, pengembang, dan pekerja, standar keselamatan kerja dapat ditingkatkan demi melindungi nyawa dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

firman/nadya

Simak berita dan artikel pilihan Gensa.Club langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

PWI Kalbar Siap Meriahkan HPN 2025 di Banjarmasin dengan Berbagai Agenda Strategis

Selanjutnya

Polisi Gerak Cepat Usut Kasus Dugaan Penyiksaan Anak di Nias Selatan

Gensa Media Indonesia