Ambon – Upaya pencarian terhadap seorang nelayan asal Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, terus berlanjut hingga hari kelima. Nelayan bernama La Malo Waly (42) itu dilaporkan hilang sejak Minggu (10/8/2025) usai berangkat melaut dini hari.

La Malo berangkat pukul 02.00 WIT dengan longboat bermesin ganda 15 PK. Biasanya, ia sudah kembali sebelum malam tiba. Namun pada hari itu, ia tak kunjung pulang. Keluarga yang cemas akhirnya melapor kepada aparat, hingga pencarian besar-besaran digelar.

Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Bula bersama Basarnas, Polairud, dan para nelayan setempat langsung turun melakukan penyisiran. Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas dikerahkan untuk menelusuri sejumlah titik koordinat yang diperkirakan menjadi jalur korban.

Namun, kondisi cuaca yang tidak bersahabat menjadi tantangan tersendiri. Hujan deras disertai gelombang 2–3 meter membuat operasi harus dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Meski begitu, semangat tim gabungan tak surut.

“Pencarian memasuki hari kelima, namun korban belum juga ditemukan. Besok pencarian akan diperluas ke sektor lain,” ujar salah satu petugas SAR di lapangan.

Komandan Satrol Kodaeral IX, Kolonel Laut (P) Hapsoro, S.H., M.PM., CHRMP., telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk terus membantu operasi ini. Menurutnya, misi kemanusiaan seperti pencarian dan penyelamatan di laut merupakan bagian penting dari tugas TNI AL.

Selain itu, ia juga mengingatkan para nelayan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan membawa peralatan keselamatan setiap kali berlayar. “Keselamatan jiwa adalah yang utama. Jangan pernah mengabaikan persiapan sebelum melaut,” tegasnya.

Hingga sore ini, pencarian masih belum membuahkan hasil. Namun keluarga korban dan masyarakat setempat masih berharap La Malo dapat segera ditemukan, selamat ataupun tidak.

(Dispen Kodaeral IX)