Berita

Sekolah Siap Dampingi Korban dan Pelaku dalam Kasus Pengeroyokan Pelajar

Bekasi — Pihak SMK Widya Nusantara menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan penuh kepada seluruh siswa yang terlibat dalam insiden pengeroyokan pelajar yang sempat viral di media sosial. Kepala SMK Widya Nusantara, Alamsyah, memastikan bahwa sekolah tidak hanya fokus pada korban, tetapi juga memberikan pembinaan menyeluruh kepada pelaku yang masih berstatus siswa aktif.

“Semuanya tetap anak kami. Baik korban maupun pelaku akan kami dampingi secara penuh,” tegas Alamsyah usai proses mediasi di lingkungan sekolah.

Ia menjelaskan, sejak kasus tersebut mencuat ke publik, seluruh jajaran sekolah langsung melakukan koordinasi intensif untuk menentukan langkah penanganan cepat. Guru, wali kelas, tim kesiswaan, hingga jajaran wakasek terlibat dalam pemantauan dan evaluasi kondisi para siswa.

“Begitu video itu viral, kami langsung berkumpul hingga sore hari untuk merumuskan langkah-langkah yang harus diambil. Penanganan cepat adalah prioritas kami,” ujarnya.

Menurut Alamsyah, fokus lain yang menjadi perhatian adalah kondisi psikologis para siswa, terutama korban yang berpotensi mengalami trauma. Ia memastikan sekolah siap menghadirkan konselor atau psikolog jika dibutuhkan.

“Kami ingin memastikan kesehatan mental anak-anak ini terjaga. Pemulihan itu penting, bukan hanya untuk korban tapi juga pelaku,” tambahnya.

Alamsyah menekankan bahwa sekolah tidak memandang penyelesaian kasus ini semata-mata dari aspek hukuman. Lebih dari itu, pendidikan karakter dan pemulihan hubungan antar siswa menjadi prioritas utama.

“Kami lembaga pendidikan. Tujuan kami bukan menghukum, tetapi memperbaiki. Pembinaan itu yang utama,” jelasnya.

Ia juga meminta masyarakat, media, dan orang tua melihat persoalan ini secara objektif. Meski insiden terjadi di luar lingkungan sekolah, pihaknya menegaskan tidak akan menghindari tanggung jawab.

“Kadang ada anggapan sekolah tidak peduli. Padahal kejadian ini terjadi di luar jam sekolah. Tapi kami tetap hadir untuk menyelesaikan dan mengawal proses ini,” katanya.

Baca juga :  Satgas TMMD 125 Kodim 1506/Namlea Targetkan Tanam 10.000 Pohon

Guru PPKn SMK Widya Nusantara, Dadan Sulaiman, turut memberikan pandangan terkait insiden tersebut. Menurutnya, persoalan remaja harus disikapi dengan pendekatan yang adil, proporsional, dan tidak emosional.

“Ini anak-anak. Mereka masih dalam fase pembentukan karakter. Yang dibutuhkan adalah pendekatan bijak, bukan amarah,” ujar Dadan.

Ia menilai konflik remaja kerap dipicu kesalahpahaman atau emosi sesaat, sehingga penyelesaiannya harus diprioritaskan melalui pembinaan, bukan saling menyalahkan.

“Kasus seperti ini harus menjadi pembelajaran bersama. Yang penting adalah perbaikan, bukan memperluas konflik,” ucapnya.

Dadan juga mengapresiasi respons cepat pihak sekolah yang langsung menghadirkan proses mediasi dengan menghadirkan kedua belah pihak.

“Sekolah sudah sangat responsif. Ini bukti komitmen kami dalam pendidikan karakter,” tambahnya.

Ia berharap seluruh siswa dapat mengambil pelajaran penting dari kejadian ini dan semakin memahami nilai menghargai sesama

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Aksi Cepat Brimob Gagalkan Tawuran Berparang di Gambir

Gensa Media Indonesia