Puncak Jaya – Di balik kabut pagi yang menggantung dan sejuknya udara pegunungan, tawa riang anak-anak menggema di Pos Pruleme, Puncak Jaya.

Lapangan sederhana yang biasanya sepi, hari itu berubah menjadi arena semangat dan harapan. Personel Satgas Pamtas Yonif 715/Motuliato (Mtl) menggelar kegiatan bermain sepak bola bersama anak-anak Papua—momen kecil yang menyimpan makna besar.

Tidak ada peluit resmi atau kostum lengkap. Hanya bola seadanya dan semangat yang meluap dari anak-anak yang berlari mengejar bola, tertawa saat jatuh, dan bangga saat berhasil mencetak gol ke gawang sederhana dari batu.

Di sinilah kehadiran Satgas bukan hanya soal keamanan perbatasan, tapi juga tentang kemanusiaan.

Para prajurit hadir sebagai sahabat dan kakak bagi anak-anak Papua, mengajarkan cara menggiring bola, bermain secara tim, dan—yang tak kalah penting—mengajarkan nilai kebersamaan dan percaya diri.

“Kami ingin anak-anak ini tahu bahwa mereka punya potensi besar. Sepak bola hanyalah satu cara kami membuka ruang bagi mereka untuk bermimpi dan berani menatap masa depan,” ujar salah satu personel Pos Pruleme.

Keceriaan tampak jelas di wajah anak-anak. Salah satunya, Iria (9), dengan polos dan tulus berkata sambil tersenyum lebar,

“Om… terima kasih e, su kase belajar kita banyak hal. Kita deng teman lain suka sekali om kase ajar pa tong terus.”

Ucapan sederhana itu menjadi bukti: perhatian kecil dari prajurit TNI bisa menyalakan semangat besar dalam diri anak-anak.

Bagi Satgas Yonif 715/Mtl, kegiatan seperti ini adalah bagian dari tugas mulia: membangun kedekatan dengan masyarakat dan menanamkan nilai-nilai positif sejak dini.

Tidak melulu lewat senjata, tapi lewat bola, pelukan, dan tawa anak-anak.

Di tengah keterbatasan sarana dan medan yang menantang, kebersamaan yang terbangun menjadi bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat.

Sebuah langkah kecil yang kelak bisa membuka jalan besar bagi generasi Papua—agar terus tumbuh, berkembang, dan bermimpi setinggi langit.

(Pen Satgas Yonif 715/Mtl)