Berita

Laut Bukan Tempat Meledak-ledak: Polri Grebek 72 Kasus Bom Ikan, Kerugian Capai Rp49 Miliar

Laut Bukan Tempat Meledak-ledak: Polri Grebek 72 Kasus Bom Ikan, Kerugian Capai Rp49 Miliar – Foto Istimewa

Jakarta – Laut Indonesia lagi-lagi jadi saksi bisu kejahatan yang gak keren sama sekali. Dalam misi bertajuk KRYD Destructive Fishing 2025, Korpolairud Baharkam Polri ngeluarin jurus pamungkas buat ngusir para perusak laut—hasilnya, 72 kasus destructive fishing berhasil diungkap, 101 orang ditangkap, dan kerugian negara nyentuh angka Rp49 miliar.

Misi ini jalan selama 60 hari, dari 24 Februari sampai 24 Maret 2025. Tim patroli dari berbagai Polda nyebar dari Sabang sampai Merauke buat ngejagain laut dari aksi brutal: bom ikan, racun, dan alat setrum. Semua yang bukan cuma ilegal, tapi juga ngerusak ekosistem laut dan masa depan nelayan kecil.

“Laut itu bukan ladang eksplosif. Ini warisan kita bersama,” kata tim Polairud.

Operasi ini bukan cuma soal nangkep pelaku, tapi juga soal pendekatan yang elegan:

  • Preemtif: edukasi & deteksi dini lewat intelijen.
  • Preventif: patroli rutin dan jaga spot rawan.
  • Represif: langsung gas pelaku yang nekat.

Dengan semangat Vicvapa Brahma Gola, Polri ngajak semua pihak jaga laut bareng-bareng. Karena laut bukan tempat buat uji coba bahan peledak.

Operasi nyasar ke 35 Polda—yang prioritas kayak NTB, NTT, Sulsel sampai Sulteng jadi target utama. Tapi daerah lain gak luput juga.

Beberapa hasil yang mengejutkan diantaranya;

  • Di Poso, Sulteng, tim grebek 65 kg ikan hasil bom, kerugian Rp3,2 M.
  • NTB jadi sorotan dengan temuan bom ikan yang bikin kerugian Rp6,7 M.
  • Di Lampung, ada kasus gede dengan potensi rugi negara Rp5,8 M.

Barang bukti yang dikantongin saat ini, mulai dari botol bom rakitan, detonator, baterai, alat setrum, kapal, sampe ratusan kilogram ikan hasil tangkapan curang.

Polri bilang ini bukan akhir, justru baru awal. Ke depan, patroli makin digencarkan, edukasi nelayan makin diperluas. Tujuan utamanya satu: laut tetap lestari, nelayan tetap makan nasi.

Baca juga :  Satgas Yonif 715/Mtl Bangun Ketahanan Pangan di Lereng Puncak Jaya, Warga Antusias

So, buat yang masih nekat ngebom laut—mending putar balik sebelum ketangkep. Karena sekarang, laut bukan cuma diawasi… tapi dijagain bareng-bareng.

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Ustadz Ditangkap Terkait Dugaan Pemerkosaan Anak, Modus Menggunakan Dalil Agama

Selanjutnya

Saat Hiu Perkasa Turun ke Jalan "Prajurit Marinir Bagikan Makan Siang untuk Pahlawan Kota"

Gensa Media Indonesia