Kepala Bakamla RI Terima Kunjungan JICA Bahas Hibah Kapal dan Pelatihan Keamanan Laut

Jakarta, 21 Juni 2025 — Kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang dalam bidang keamanan laut terus menunjukkan progres positif. Hal ini terlihat saat Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., menerima kunjungan kehormatan dari Shimada Aya, Director Infrastructure Management Department JICA, di Kantor Bakamla RI, Rawamangun, Jakarta Timur.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi yang telah terjalin erat selama ini. Dalam suasana hangat dan penuh semangat kerja sama, kedua belah pihak membahas sejumlah capaian dan agenda masa depan—mulai dari perkembangan program hibah kapal patroli, hingga hasil survei keselamatan dan keamanan maritim yang dilakukan oleh tim JICA bersama Bakamla.
Laksdya TNI Irvansyah menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan JICA terhadap pembangunan kapasitas Bakamla RI. Ia berharap proses hibah kapal dapat berjalan sesuai rencana, sehingga armada Bakamla semakin siap dalam mengawal perairan nusantara.
“Kerja sama ini sangat berarti. Semakin cepat kapal diterima, semakin siap kami dalam melaksanakan tugas pengamanan maritim, baik dari ancaman tradisional maupun non-tradisional,” ujar Irvansyah.
Tak hanya itu, pertemuan juga membahas agenda-agenda penting yang akan digelar dalam waktu dekat, sebagai bentuk konkret kerja sama antara kedua lembaga:
- 25 Juni 2025: Seminar Maritime Law Enforcement Security for Large-Scale Events, Counter Piracy, and Diplomatic Strategy
- Juli 2025: Pelatihan Arresting Skill dan seminar bertajuk Women’s Role in Maritime Security
- September 2025: 3rd Joint Coordination Committee (JCC) sebagai kelanjutan koordinasi dan penguatan kapasitas Bakamla sejak 2024
Shimada Aya dari JICA menyampaikan optimismenya terhadap kelanjutan program. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar menjadi kekuatan maritim yang disegani, dan JICA siap terus mendampingi dalam berbagai program peningkatan kapasitas.
Pertemuan ini mempertegas bahwa diplomasi maritim bukan hanya berbicara di forum internasional, tapi juga hadir lewat langkah nyata: membangun armada, berbagi ilmu, dan menciptakan ruang aman di lautan Indonesia.
(Humas BAKAMLA RI)
