TNI AL, Bintan — Upaya meningkatkan keselamatan pelayaran bagi nelayan dan masyarakat pesisir kembali digaungkan dalam Kampanye Keselamatan Pelayaran Tahun 2025 yang digelar di Pelabuhan ASDP Tanjung Uban, Selasa (25/11/2025).

Komandan Lanal Bintan, Kolonel Laut (P) Dr. Eko Agus Susanto, S.E., M.M., hadir langsung dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Laut Tanjung Uban tersebut.

Suasana pelabuhan tampak ramai oleh para nelayan, operator kapal, dan masyarakat pesisir yang antusias mengikuti sosialisasi pentingnya dokumen pelayaran dan pemahaman navigasi. Dalam sambutannya, Kepala Distrik Navigasi Tanjungpinang, Ferdinan Anon Bayu Aji, S.H., M.Sc., menjelaskan bahwa Pas Kecil merupakan Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia yang wajib dimiliki kapal di bawah GT 7, Selain berfungsi sebagai identitas resmi kapal, Pas Kecil juga menjadi syarat menerima subsidi BBM serta berbagai bantuan pemerintah lainnya.

Ia turut menekankan pentingnya Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), seperti mercusuar, pelampung suar, rambu suar, hingga sistem telekomunikasi pantai. SBNP berperan memastikan kapal dapat menentukan posisi, haluan, sekaligus mendeteksi adanya bahaya seperti karang dan perairan dangkal, sehingga risiko kecelakaan dapat ditekan.

Melalui kampanye ini, pemerintah berharap pemahaman keselamatan pelayaran dapat menembus hingga ke para nelayan tradisional. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bersama Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjungpinang dan Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban, menghadirkan layanan gratis berupa penerbitan Pas Kecil, pembagian life jacket, life buoy, hingga Buku Pelaut Merah untuk kapal-kapal yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bintan.

Langkah ini dianggap penting untuk memastikan setiap nelayan memiliki alat keselamatan yang memadai dan dokumen pelayaran yang sah.

Komandan Lanal Bintan, Kolonel Eko Agus Susanto, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kampanye ini dan menegaskan komitmen TNI AL dalam mendukung keselamatan laut.

“Lanal Bintan sangat mendukung kampanye keselamatan pelayaran ini. Berbagai bentuk bantuan yang diberikan pemerintah—mulai dari life jacket, life buoy, Pas Kecil hingga Buku Pelaut Merah—adalah upaya penting memperluas jangkauan layanan keselamatan. Tujuannya jelas: memastikan masyarakat dan nelayan dapat berlayar dengan lebih aman. Pemerintah hadir untuk melindungi, bukan sekadar mengawasi,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat budaya keselamatan di wilayah pesisir Bintan, sekaligus menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam pelayaran adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat.

(Pen Lanal Bintan)