Rawalumbu, Kota Bekasi – Menjelang perayaan Natal 2025, Camat Rawalumbu Sri Susilowati, S.STP., memastikan seluruh rangkaian ibadah umat Nasrani di wilayahnya akan berlangsung aman, tertib, dan terkendali, pada Jumat, 12/12/2025 dalam aula seusai rapat Koordinasi Pengamanan Nataru di Kantor Kecamatan Rawalumbu.

Kecamatan Rawalumbu bersama beberapa unsur keamanan telah menyiapkan pola pengamanan terstruktur untuk memberikan rasa nyaman bagi seluruh jemaat.

Dalam pendataan awal, kecamatan mencatat terdapat 22 gereja yang aktif digunakan untuk ibadah Natal. Namun, angka ini berbeda dengan data dari Polsek Rawalumbu yang mencatat 25 gereja di wilayah yang sama, perbedaan data inilah yang kini sedang diperdalam.

“Kami harus pastikan data ini akurat. Dari Polsek ada 25, sementara dari kecamatan ada 22. Tiga titik tambahan ini sedang kami telusuri, apakah memang belum memiliki izin atau bagaimana kondisinya,” ujar Sri. “Data fix harus disusun terlebih dahulu supaya semuanya jelas.”

Menurutnya, rekonsiliasi data adalah fondasi penting dalam penyusunan pola pengamanan.

Setiap titik ibadah harus terpetakan secara detail, mulai dari jumlah jemaat, lokasi gereja, akses jalan, hingga potensi kerawanan di lingkungan sekitar.

“Kami ingin seluruh lokasi tercatat dengan benar, supaya pola pengamanannya tepat dan tidak ada yang terlewat. Ini bagian dari kewajiban kami memberikan pelayanan publik yang efektif,” jelasnya.

Sri menegaskan bahwa pemerintah kecamatan bekerja berdasarkan mandat dan regulasi, bukan preferensi pribadi, terutama dalam pengamanan kegiatan keagamaan yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.

“Untuk Natal, saya secara pribadi tidak memiliki harapan khusus. Karena tugas kami bukan berharap, tetapi menjalankan kewajiban negara untuk mengayomi seluruh masyarakat,” tegasnya. “Kami memastikan rasa aman, nyaman, dan menjamin kebebasan beragama bagi semua saudara-saudara kita.”

Koordinasi lintas unsur, kepolisian, Satpol PP, FKDM, hingga tokoh masyarakat, disebut telah berjalan intensif, seluruh pihak sudah berada dalam satu garis komando untuk menjaga kelancaran ibadah Natal sekaligus menyambut momentum Tahun Baru.

“Intinya aman terkendali. Itu komitmen kami,” ungkap Sri.

“Penempatan personel akan disesuaikan kebutuhan lapangan, termasuk pengaturan lalu lintas, pengawasan area ibadah, dan monitoring wilayah secara menyeluruh.” lanjutnya.

Ia menutup dengan menegaskan kesiapan kecamatan dalam menindaklanjuti setiap laporan atau potensi gangguan ketertiban agar seluruh rangkaian ibadah dapat berlangsung damai, khidmat, dan penuh rasa syukur.