Acin Bantah Keras Tuduhan Suap dan Hilangnya Barang Bukti di Polsek Sandai

Ketapang, Kalbar – Acin, warga Desa Penjawaan, Dusun Harapan Baru, geram dengan pemberitaan yang menuding dirinya serta Polsek Sandai terkait dugaan hilangnya barang bukti dan pemberian uang kepada pihak kepolisian. Dalam konferensi pers di Mapolsek Sandai pada Kamis malam (13/3/2025), Acin menegaskan bahwa informasi yang beredar di media online tersebut tidak benar dan merugikan nama baiknya.
“Berita itu bohong dan sepihak! Saya tidak pernah memberikan uang kepada Polsek Sandai. Ini fitnah yang merugikan saya,” ujar Acin dengan nada tegas.
Tudingan ini bermula dari berita yang diterbitkan oleh sebuah media online pada 10 Maret 2025 dengan judul “Mobil Barang Bukti Kasus Pencurian di Polsek Sandai Raib.” Acin menegaskan bahwa mobil yang dimaksud tidak hilang, melainkan digunakan dengan mekanisme pinjam pakai sesuai aturan hukum yang berlaku.
Acin menjelaskan bahwa mobil Pick Up Grand Max yang menjadi barang bukti ia gunakan untuk bekerja dan tidak pernah disembunyikan. Selain itu, ia menegaskan bahwa uang Rp20 juta yang disebut-sebut dalam pemberitaan masih berada di tangannya dan siap dikembalikan jika pemiliknya, Fandi, juga bersedia mengembalikan mobil tersebut.
“Uang Fandi masih utuh ada di saya, tidak pernah saya serahkan ke Polsek atau siapa pun. Kalau dia mau ambil, silakan, asal mobil saya juga dikembalikan,” tegasnya.
Acin juga membantah tuduhan bahwa dirinya menyuap pihak kepolisian agar bisa menggunakan mobil tersebut.
“Saya pinjam pakai sesuai prosedur hukum, bukan dengan cara menyuap. Jangan asal tuduh tanpa bukti,” tandasnya.
Menanggapi polemik ini, Kapolsek Sandai AKP M. Ibnu Saputra B., S.Tr.K meminta media lebih cermat dalam menyajikan informasi agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.
“Kami selalu mengutamakan profesionalisme dan pendekatan kekeluargaan dalam menangani kasus. Masalah ini sebenarnya sudah selesai secara damai, jadi tidak perlu diperdebatkan lagi,” ungkap Kapolsek.
Ia juga menyoroti ketidakakuratan dalam pemberitaan media online tersebut, terutama terkait gambar mobil yang digunakan.
“Foto yang mereka pakai dalam berita itu bukan mobil yang sebenarnya. Ini jelas menyesatkan,” tambahnya.
Acin berharap media lebih bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi, karena berita yang tidak akurat bisa merugikan banyak pihak.
“Jangan buat berita hoaks kalau tidak tahu masalah sebenarnya. Ini bukan hanya merugikan saya, tapi juga mencoreng nama baik Polsek Sandai,” pungkasnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, Acin berharap isu yang beredar dapat diluruskan dan tidak lagi menjadi polemik di masyarakat. (Red**)
