Berita

2 Ton Sabu Nyaris Banjiri Indonesia, BNN dan Bea Cukai Bekuk Sindikat Internasional

2 Ton Sabu Nyaris Banjiri Indonesia, BNN dan Bea Cukai Bekuk Sindikat Internasional – Foto Istimewa

Batam – Penyelundupan sabu dalam jumlah fantastis berhasil digagalkan aparat gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2 ton sabu berhasil diamankan dari kapal Sea Dragon Tarawa, menjadikannya salah satu pengungkapan narkotika terbesar dalam sejarah Indonesia.

Penyergapan dramatis terjadi pada malam 2 Mei 2025, pukul 23.00 WIB, setelah lima bulan penyelidikan intensif berbasis informasi intelijen dari mitra internasional. Kapal asal kawasan Golden Triangle itu diketahui berlayar dari Laut Andaman menuju wilayah perairan Indonesia.

“Ini adalah pengungkapan terbesar sepanjang sejarah Indonesia dalam pemberantasan narkotika,” tegas Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom dalam konferensi pers di Batam, Senin (26/5/2025).

Operasi gabungan laut melibatkan dua kapal Bea Cukai (BC 20003 dan BC 20007), dua KRI dari Lantamal IV Batam (KRI Surik 645 dan KRI Silea 858), serta personel dari Polda Kepri dan BAIS TNI.

Tim gabungan mengepung kapal di tengah laut dan menggiringnya ke dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang.

Hasil penggeledahan kapal mengejutkan. Petugas menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu yang disembunyikan di ruang mesin dan bagian depan kapal, dengan total berat mencapai sekitar 2 ton.

Enam awak kapal langsung diamankan. Empat di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia: Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.

Dua lainnya adalah Warga Negara Thailand yang diduga sebagai penghubung jaringan internasional.

Komjen Marthinus menegaskan, penangkapan ini baru langkah awal. BNN akan terus menelusuri jaringan internasional yang terlibat dalam sindikat besar ini.

“Kami akan memperluas investigasi guna mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

Pengungkapan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia masih menjadi sasaran utama sindikat narkoba internasional, dan sekaligus menegaskan komitmen aparat dalam memutus rantai peredaran gelap narkotika.

Baca juga :  Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil Menjanjikan Keuntungan

Simak berita dan artikel pilihan Gensa Media Indonesia langsung dari WhatsApp Channel, klik disini : "https://whatsapp.com/channel/GensaClub" dan pastikan kamu memiliki aplikasi WhatsApp yaa.
Sebelumnya

Lanal Bintan Gelar Sosialisasi UNCLOS 1982, Perkuat Pemahaman Prajurit Soal Hukum Laut Internasional

Selanjutnya

Haul Ke-4 Abah Sting di Maqam Mbah Priok: Lautan Zikir dan Kenangan Sang Penjaga Syiar

Gensa Media Indonesia