Ambon – Riak ombak di Teluk Dalam, Ambon, Sabtu (30/8/2025), menjadi saksi antusiasme puluhan mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Hein Namotemo (Unhenna) Maluku Utara. Mereka berbaris rapi di tepi dermaga Mako Kodaeral IX, siap menerima pelatihan yang tak biasa: Evakuasi Medis Laut bersama prajurit TNI Angkatan Laut.

Komandan Kodaeral IX, Laksamana Muda TNI Hanarko Djodi Pamungkas, S.H., turun langsung membuka kegiatan. Dengan suara tegas namun penuh semangat, ia mengingatkan pentingnya kesiapan tenaga kesehatan di wilayah kepulauan.
“Laut di Maluku dan Maluku Utara mencakup lebih dari 90 persen wilayah. Itu artinya, resiko kecelakaan laut sangat tinggi. Karena itu, tenaga kesehatan harus punya wawasan kemaritiman,” ujarnya.

Tak hanya duduk mendengar, para mahasiswa langsung diajak merasakan situasi darurat yang kerap terjadi di laut. Instruktur Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital dr. F.X. Suhardjo, bersama motoris Satuan Patroli Kodaeral IX, mengajarkan mereka cara menolong korban tenggelam, teknik mengapung, hingga mengangkat korban ke atas perahu karet. Simulasi makin menegangkan saat para peserta berlatih Resusitasi Jantung Paru (RJP) di tengah ombak kecil yang menggoyang perahu.

Wajah-wajah serius sekaligus penuh semangat terlihat di antara mahasiswa. “Awalnya gugup, apalagi saat harus menarik korban ke perahu. Tapi ternyata kami bisa, dan ini sangat bermanfaat kalau nanti bertugas di daerah terpencil,” ujar seorang peserta dengan senyum lega usai latihan.

Pelatihan sehari penuh itu bukan sekadar rutinitas, melainkan bekal nyata bagi calon perawat muda yang kelak ditempatkan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Dengan pengetahuan medis yang dikombinasikan keterampilan evakuasi laut, mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa di perairan nusantara.

“Dengan latihan ini, kita ingin lahir tenaga kesehatan yang tak hanya piawai di darat, tapi juga siap menghadapi tantangan di laut,” tegas Laksda Djodi.

Di ujung kegiatan, tepuk tangan meriah dari mahasiswa dan prajurit TNI AL berpadu dengan deburan ombak Ambon. Sebuah simbol kecil bahwa kerja sama militer dan akademisi bisa melahirkan kekuatan baru: tenaga medis muda yang tangguh di tengah lautan.

(Dispen Kodaeral IX)